Harpun adalah tombak dengan ujung yang tajam dan di ujung lainnya diikatkan tali. Alat ini biasa digunakan untuk menangkap ikan atau mamalia laut besar seperti paus.
Menurut Haruna, harpun yang dipakai untuk mengevakuasi ini sudah dirancang sedemikian rupa sehingga saat ditombakkan, harpun tersebut hanya melukai bagian kulit buaya.
'Dibuat dia lemas, kemudian kita bisa giring ke pinggir menggunakan tali yang terikat di harpun,'' jelasnya.
Baca juga: Sepi Peminat, Sayembara Bebaskan Buaya Terjerat Ban Bekas Akhirnya Dibatalkan
Dari pantauan di lokasi, evakuasi pada Jumat (7/2/2020) berakhir pada 22.30 Wita dan akan kembali dilanjutkan pada Sabtu.
BKSDA Sulteng sendiri masih akan terus berupaya mengevakuasi sampai buaya tersebut terselamatkan dari lilitan ban.
''Kami masih akan menggunakan metode harpun dan juga akan lakukan lagi metode-metode lain, tergantung hasil evaluasi,'' tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.