Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 2 Siswa SD Selamatkan Teman yang Hendak Diculik, Pernah Melihat Penculik di Youtube

Kompas.com - 08/02/2020, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabu (5/2/2020), DE (10) dan dua rekannya AD (10) dan RS (10) berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kayuh.

DE berboncengan dengan AD dan RS sendirian. Mereka bertiga adalah siswa kelas IV SDN Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Jarak rumah mereka menuju sekolah hampir satu kilometer dengan melintasi jalan pedesaan yang cukup sepi.

Ketika waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB, tiga siswa tersebut kaget karena ada minibus hitam berplat B tiba-tiba berhenti di depan mereka.

Baca juga: Kami Gigit Tangannya dan Pukuli dengan Batu, Sambil Teriak Maling...

Sepeda mereka pun menabrak mobil tersebut. Padahal jarak mereka ke sekolah kurang lebih 20 meter.

Tiba-tiba seorang pria tak dikenal keluar dari mobil dan menghampiri DE. Pria tersebut mengajak DE masuk ke dalam mobil dengan iming-iming uang Rp 1 juta dan jajanan.

Pria tersebut juga mengatakan bahwa orangtua DE sedang menunggu di dalam mobil.

"Ayo le melu aku, tak jak jalan-jalan, tak kei duit sak juta karo jajan lan permen. Ojo kesuwen kae lho bapak ibumu ning njero. (Ayo nak ikut saya jalan-jalan. Aku kasih uang sejuta, jajan dan permen. Ayo jangan lama-lama, bapak ibumu itu loh ada di dalam mobil)," kata pria tersebut seperti yang ditirukan DE.

Baca juga: Keberanian Dua Siswa SD Selamatkan Teman yang Hampir Diculik, Lempar Batu hingga Gigit Penculik

Dua rekannya kemudian melarang DE ikut dan mengingatkan bahwa orangtua DE di Jakarta. Mereka bertiga pun sadar jika pria tersebut berniat jahat.

"Ojo gelem. Diapusi kowe, kan bapak ibumu ning Jakarta (jangan mau. Kamu ditipu, bapak ibumu di Jakarta)," sahut AD dan RS dengan lantang bersamaan.

Pria tak dikenal itu kemudian menarik tangan DE dan memaksanya masuk ke mobil. Melihat hal itu, dua rekannya AD dan RS tak tinggal diam.

Mereka memukul pria tersebut dengan batu sambil berteriak maling. Tak hanya itu, mereka juga memukuli mobil dengan batu.

Baca juga: Siswi SMP di Makassar yang Berbohong Diculik 12 Hari Jadi Tersangka

DE yeng ditarik kemudian menggigit tangan penculik dan berhasil membebaskan diri. Mereka bertiga pun jatuh dan di saat bersamaan, penculik itu melarikan diri.

"Kami gigit tangannya, kami pukul batu ke tubuhnya serta pintu mobil. Kami tendang-tendang dan berontak sebisanya. Kami juga berteriak, ada maling !!!," terang AD dan RS.

AD berkata ia sadar bahwa pria itu adalah penculik dan wajahnya pernah ia lihat di televisi serta tayangan Youtube.

"Saya langsung sadar kalau itu penculik seperti yang saya lihat di televisi dan di YouTube. Makanya saya berkeras ingin menyelamatkan teman saya. Saat itu kami langsung lapor ke warga dan pak guru," pungkas AD.

Baca juga: Siswi SMP yang Ngaku Diculik 12 Hari Ternyata Berbohong, Akhirnya Ngaku Jalan dengan Pacar

Sementara itu Kepala SDN Jetis, Anggarini Sri Sugati, mengatakan, ketiga siswanya tersebut dikenal rajin, berkepribadian baik, dan pemberani.

DE merupakan siswa pindahan dari SD sebelah, sehingga untuk sementara masih mengenakan seragam yang berbeda.

"Mungkin karena parasnya yang ganteng dan kulitnya yang putih, DE jadi sasaran penculik. Mereka itu anak-anak baik dan jujur. Syukur alhamdulilah, mereka lolos dari penculikan. Kami himbau kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya," kata Anggarini.

Baca juga: Cerita di Balik Siswi SD Diculik Pria Paruh Baya Selama 4 Tahun hingga Pulang dalam Keadaan Hamil

 

Ilustrasi penculikan anak.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penculikan anak.
Saat penculikan, suasana sepi

Kanit Reskrim Polsek Karangrayung, Ipda Abdul Kadir, mengatakan, kepolisian telah memintai keterangan ketiga pelajar SDN Jetis tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, para penculik diduga berjumlah lima orang dan menumpang minibus hitam hitam sejenis Grandmax dengan pintu geser.

"Kami masih mendalami kasus percobaan penculikan itu. Saat kejadian jalanan desa sepi karena mayoritas warga bertani di sawah. Kami himbau kepada warga untuk berhati-hati dan selalu mendampingi anak-anaknya," jelasnya.

Baca juga: Viral Video Pengakuan 3 Siswa SD di Grobogan Lolos dari Penculikan, Dicegat Mobil di Jalanan Sepi

Sementara itu, mendengar anaknya akan diculik, orangtua DE segera pulang dari Jakarta ke kampungnya di Desa Jetis.

Ayah DE bekerja sebagai mandor bangunan di Jakarta dan ibunya, Putri Purnamasari menjadi guru lepas.

Sedangkan DE selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di kampung.

Baca juga: 4 Fakta Penculikan Anak di Gresik, Korban Berhasil Kabur dan Pelaku Diamuk Massa

"Hubungan saya dan suami, harmonis dan baik-baik saja. Kami pun khawatir dengan anak kami, makanya kami langsung pulang. Semalam sudah sampai sini. Kami merantau ke Jakarta dan meninggalkan DE dengan kakek neneknya di kampung. Alhamdulilah anak saya selamat," terang Putri.

Setelah kejadian itu, Putri mengaku akan menboyong anak semata wayangnya ke Jakarta. Ia tak mau kejadian berulang kembali.

"Tadi kami sudah izin gurunya untuk memindahkan DE ke Jakarta. Inshaallah dalam beberapa hari ini kami sudah membawa DE ke Jakarta," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroh | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com