Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kasus "Bullying" di Sejumlah Daerah, Dibanting ke Paving, Amputasi hingga Korban Depresi Berat

Kompas.com - 08/02/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Pribadi RS kemudian berubah. RS sering mengurung diri, takut bertemu dengan orang hingga tak mau lagi bersekolah.

Keluarganya pun menghabiskan banyak dana untuk memeriksakan kondisi psikis anaknya. Padahal penghasilan mereka pas-pasan.

Ayah RS bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibunya seorang penjual kerupuk.

"Periksa ke dokter syaraf kepala hingga psikiater. Kata dokter, depresi," ujar ibu RS, Masrikah.

Baca juga: 7 Siswa SMP di Malang Terancam Pidana Setelah Bully Temannya

Awal mula bullying terjadi gara-gara jam dinding.

Saat duduk di kelas IV, RS bermain sepak bola di dalam kelas. Bola yang ditendang RS mengenai jam dinding hingga jatuh ke lantai.

"Jam dinding pecah dan kami belum bisa ganti karena kata pihak sekolah harganya Rp 300.000. Sejak saat itu anak saya selalu di-bully, bahkan pernah disekap di kelas oleh teman-teman sekelas. Rambutnya dijambak, diludahi, disiram air, dan kekerasan lain. Kami sudah konfirmasi ke sekolah, tetapi respons tak baik, bahkan suami saya diusir," kata Masrikah.

Namun saat dikonfirmasi, pihak sekolah membantah adanya bullying.

"Mohon maaf tidak ada istilah bullying. Ini kejadian gaduh biasa antarsiswa. Orangtua tidak tahu persis kejadiannya, hanya menerima laporan anaknya," kata Kepala SDN 2 Wirosari Ngadiman.

Baca juga: Kasus Bullying Siswa SMP di Malang, KPAI: Sekolah Diduga Tak Miliki Sistem Pengaduan

3. Sepatu

Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat bernama Nabila di-bully oleh teman-temannya karena masalah sepatu.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (6/4/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Salah seorang guru yang tak ingin disebut namanya memaparkan, masalah Nabila dan rekan-rekannya hanya bercandaan layaknya anak-anak.

"Masalah seperti itu sih sebenernya bercandaan saja karena sepatu Nabila terduduki dan terinjak temannya," katanya.

Berikut percakapan dalam video viral tersebut:

Teman: Nanti aku juga bisa ganti, bisa juga pakai iuran..

Nabila: Iya tapi jangan pakai uang bapak kalian, tapi pakai uang kalian sendiri.

Teman: Kamu juga dapat uang dari bapak mama kamu

Baca juga: Selena Gomez Curhat Di-bully Saat Tengah Melawan Penyakit Lupus

Nabila: Enggak

Teman: Ya iya, kamu dapat uang itu dari mama bapak kamu. Kalau bukan emang dari mana?"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com