Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Pengawasan Kesehatan WNI Dikarantina di Natuna, Meja Makan Disemprot Disinfektan 3 Kali Sehari

Kompas.com - 07/02/2020, 07:52 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Tidak hanya kesehatan fisik warga yang diobservasi yang diperhatikan, kesehatan lingkungan pun jadi perhatian penting Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam proses observasi dan karantina selama 14 hari kedepan.

Sebab kesehatan lingkungan menjadi faktor penentu kesehatan seseorang, karena kehidupan setiap orang tidak terlepas dari lingkungan tempat dia berada.

Begitupun dengan warga yang diobservasi di hangar Lanud Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna, kesehatan mereka tidak hanya ditentukan dari keadaan fisik dirinya, melainkan kondisi di lingkungan tempat observasi menjadi penentu bagi kesehatan mereka.

Saat ini ada 238 warga yang dievakuasi, 5 orang tim Kemlu, 18 orang kru Batik Air, dan 24 orang tim penjemput yang dilakukan tidak ada kenaikan suhu dan atau tanda atau gejala yang mengarah kepada infeksi virus corona.

Baca juga: Menkes Terawan: Observasi 285 WNI di Natuna Ketat, tapi Tidak Tegang...

Perhatikan kesehatan lingkungan di lokasi observasi

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, dr Anung Sugihantono mengatakan pemerintah memperhatikan kesehatan lingkungan yang ada di tempat observasi.

"Kesehatan lingkungan di sana harus terjamin untuk membantu orang yang ada di tempat tersebut tetap sehat," kata Anung di Mako Lanal Natuna, Kamis (6/2/2020) sore kemarin.

Pengawasan dan pengendalian lingkungan dilakukan secara rutin oleh Tim dari Kesehatan Pelabuhan dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam dan Tanjungpinang.

Pengawasan dan pengendalin tersebut berupa pemeriksaan makanan, disinfeksi meja makan dan alat makan tiga kali sehari, pengawasan kebersihan lingkungan, disinfeksi tenda dan pengawasan kualitas air, termasuk pemberian kaporit pada kolam penampungan dan tank reservoir.

Baca juga: Jalani Trauma Healing, Warga Natuna Butuh Peran Psikiater

WNI dalam keadaan sehat

Bahkan Anung mengaku pengamatan langsung dari tempat observasi nampak warga sedang berolahraga dan makan pagi termasuk di dalamnya tim penjemput dalam keadaan riang gembira, tidak ada makanan tersisa dan bisa berkativitas seperti biasa.

Lebih jauh Anung mengatakan secara global berdasarkan data tanggal 5 Februari 2020, kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi saat ini adalah 24.554 kasus (kasus baru berjumlah 3.925) dengan jumlah terbanyak ada di China.

Bahkan dari jumlah itu, angka kematiannya sebanyak 492. Virus ini juga sudah dilaporkan di 24 negara (negara baru yang melaporkan adalah Belgia) dengan 1 kasus kematian.

"Kami melihat peningkatan yang sifatnya eksponensial. Inilah yang harus terus kita waspadai. Kita tetap dengan upaya-upaya terukur, tidak menimbulkan kepanikan dan tentunya harus dengan protokol kesehatan yang sifatnya rigid dan disiplin," papar Anung.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kemenkes Siapkan 16 Posko Kesehatan di Natuna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com