Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Napi Perempuan Alami Pelecehan Seks Sesama Jenis di Rutan Bandung, Terbongkar Setelah Korban Melapor

Kompas.com - 06/02/2020, 07:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

VA yang tidak terima mendapat perlakuan seperti itu karena ia tidak menyukai sesama jenis kemudian melaporkannya ke petugas.

"Saya melapor karena orientasi seksual saya masih normal. Saya enggak belok (lesbi). Kalau belok, ya saya enggak laporan," ujarnya

Baca juga: Napi Perempuan Alami Pelecehan Seks Sesama Jenis di Rutan Bandung, Begini Kronologinya

 

2. Melapor ke orangtua dan petugas rutan

Setelah peristiwa itu, keesokan harinya VA pun menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya Linasih (48).

Tak hanya melapor ke ibunya, VA juga melaporkan peristiwa yang dialaminya ke petugas rutan.

Laporan itu, kata VA, langsung direspons oleh petugas rutan.

"Saya tidak menyukai sesama jenis," tulis VA.

Baca juga: Ini Pengakuan Napi Perempuan yang Alami Pelecehan Seks Sesama Jenis di Rutan Bandung

 

3. Khawatir dengan kondisi dan keselamatan anaknya

Ilustrasi takutCreatas Images Ilustrasi takut

Ibu VA, Linasih membenarkan anaknya mengalami pelecehan seksual di dalam rutan.

"Anak saya bercerita sambil menangis. Katanya, malam-malam digerayangi sama teman satu kamarnya yang perempuan. Saya khawatir dengan kondisi anak saya," ujarnya.

Atas peristiwa yang dialami anaknya, Linasih mengaku khawatir dengan kondisi dan keselamatan anaknya.

Baca juga: Marak Pelecehan Seksual, Wali Kota Bekasi Wacanakan Pasang 1.000 CCTV Hasil CSR

 

4. Takut perilaku lesbian menular kepada anaknya

Linasih mengaku, ia juga sangat khawatir perilaku lesbian itu menular kepada anaknya jika penyimpangan perilaku seksual itu terus menimpa anaknya.

"Saya bilang sama dia (anaknya), laporkan saja perbuatan si pelakunya ke petugas. Jangan berantem atau ngelawan," katanya.

Laporan anaknya, kata Linasih, rupanya langsung direspons oleh petugas.

Pelaku langsung ditindak dan ditempatkan di sel isolasi selama sepekan, sedangkan VA dipindah ke salah satu lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat.

Baca juga: TKP Pelecehan Seksual di Jatinegara Rawan Kejahatan, Polisi Perketat Patroli

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com