Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jihan, Bocah 11 Tahun Tinggalkan Sekolah Demi Rawat Ibu yang Kanker dan 4 Adiknya

Kompas.com - 05/02/2020, 05:51 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

Jihan menuturkan, masih tetap ingin melanjutkan pendidikannya hingga menunggu kesembuhan ibu tercintanya.

"Saya tunggu ibuku sampai sembuh dari sakitnya, baru saya lanjutkan sekolah. Kasian ibu sekarang tidak bisa apa-apa," tambahnya.

Menyandang status orangtua tunggal bagi anak- anaknya, membuat Nuraini pasrah dengan keadaanya seperti saat ini.

Semenjak menutup praktek bekamnya, ia pun kini tak lagi mendapatkan penghasilan.

Ia harus berbagi hak asuh dengan mantan suaminya. Jihan memiliki saudara kembar bernama Jundup dan ia tinggal bersama ayahnya di kelurahan berbeda di Kota Kendari.

"Empat hari mereka di sini, tiga hari sama mantan suamiku di Nanga-nanga," ungkap Nuraini.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, keluarga ini beruntung memiliki tetangga yang baik hati, yang setiap hari bergiliran membawakan makanan.

Salah seorang tetangga yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan, bahwa sudah merupakan kewajiban membantu sesama manusia yang dirundung masalah.

"Kadang saya bawa lauk untuk dimakan Jihan, bersama ibu dan adik-adiknya. Begitu juga dengan tetangga yang lain, kami saling membantu," ujarnya.

Ibu Jihan ditemukan oleh relawan asal Inggris

Untungnya, rumah yang dihuni itu kini sudah berdinding tembok dan beralas lantai keramik.

Tak seperti hunian sebelumnya, hanya seluas ukuran sebuah kamar tidur dan kadang rumah mereka basah saat hujan turun.

Ibu yang sudah menjanda sejak lima tahun lalu itu mendapat bantuan bedah rumah dari lembaga sosial Crisis AID United Kingdom (UK) bekerjasama dengan Crisis AID Indonesia Islamic Center Mu'adz (ICM) Kendari dua pekan lalu.

Nuraini baru mengetahui kanker hati yang diidapnya bulan lalu, setelah relawan ICM membawanya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Bahteramas di Kendari untuk diperiksa.

"Saya keluhkan sakit perut terus, kemudian mereka bawa saya ke dokter di rumah sakit Bahteramas, setelah diperiksa dokter langsung bilang saya kena kanker hati stadium 4. Saya langsung drop," ungkap Nuraini.

Baca juga: Menang Lomba Lari 21 Km Tanpa Hadiah, Siswi SD di Poso Menangis

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com