Ia sempat mendapat perawatan selama empat hari, namun memilih keluar dari rumah sakit dan berobat herbal di rumahnya.
"Saya pasrah saja dengan keadaanku sekarang ini. Ini sudah stadium empat, saya siap terima kematian," ujarnya pasrah.
Khalid Hassan, Staf Crisis AID United Kingdom (UK) menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari relawan di lapangan tentang ada rumah warga yang tidak layak huni pada bulan Oktober tahun 2019 lalu.
"Atap rumahnya bocor lantainya semen kasar, lalu relawan kami mendata dan dimasukkan dalam penerima bedah rumah," kata Khalid.
Kemudian, pihaknya membangun rumah permanen untuk Jihan dan keluarganya masih di lahan milik pesantren Darul Ilmi dan pembangunan rumah selesai di akhir Januari 2020 selanjutnya bisa ditempati.
Tak hanya membantu bedah rumah, relawan ICMI membantu perabotan rumah tangga untuk Jihan dan ibunya.
Untuk penyakit kanker yang diderita Nuraini, awalnya ia mengeluh sakit perut kepada relawan ICM.
Awalnya Nuraini tidak mau berobat, tetapi dipaksa harus melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bahteramas
"Empat hari 3 malam dirawat dan hasilnya dokter menvonis jika ibunya Jihan ini kena kanker hati stadium 4. Lalu dia minta pulang dan berobat herbal di rumah," kata Khalid.
UPDATE : Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah mereka yang mengidap kanker. Sumbangkan rezeki Anda, untuk mereka yang membutuhkan dengan cara klik sini untuk donasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.