BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk tidak mengabaikan nasib 32 orang nelayan Aceh yang ditahan di Thailand selama dua pekan lebih.
Sebab, Pemerintah Aceh dinilai masih lemah dalam menindaklanjuti dan mengadvokasi 32 nelayan asal Aceh Timur itu.
“Perhatian dari Plt Gubernur terhadap 32 nelayan Aceh yang ditahan di Thailand sangat kurang. Ini berbanding jauh dengan perhatian yang ditunjukan ke mahasiswa Aceh di Wuhan saat ini,” kata Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Iskandar Usman Al Farlaky dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Baca juga: Detik-detik Nelayan Selamatkan Paus 2 Meter di Pantai Aceh Timur
Iskandar menyebutkan tidak sedang membandingkan kinerja Plt Gubernur Aceh yang sangat cepat merespons dan menindaklanjuti mahasiswa Aceh yang berada di Whan baru-baru ini.
Seharusnya hal sama juga wajib dilakukan terhadap nasip 32 nelayan asal Aceh Timur yang ditahan Thailand karena terdampar saat melaut.
“Kita berharap ada respons cepat dari pemerintah Aceh terkait pembebasan 32 nelayan Aceh ini. Setidaknya perhatian yang sama seperti yang ditunjukan kepada mahasiswa Aceh di Wuhan,” katanya.
Menurut Iskandar, 32 orang nelayan yang kini masih ditahan di Thailand seluruhnya merupakan keluarga miskin.
Anak dan istri mereka sangat berharap ayah dan suami mereka dapat segera dipulangkan ke kampung halaman untuk kembali berkumpul dengan keluarga.
“Sekarang nasib mereka tidak jelas. Jangan sampai nanti yang dibawa pulang sudah menjadi jenazah, seperti kasus beberapa waktu lalu, baru semua sibuk,” katanya.
Sebagaimana diketahui, dua Kapal Motor (KM) asal Aceh Timur diduga ditahan oleh Otoritas Laut Thailand pada 21/01/ 2020 lalu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan