Diduga Terjangkit Virus Corona, TKW Asal Madiun Dirawat di RS Soedono

MADIUN, KOMPAS.com — Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Soedono Madiun, Jawa Timur, merawat seorang perempuan asal Kabupaten Madiun yang diduga suspect virus corona.

Perempuan tersebut baru pulang setelah bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Hong Kong.

Untuk memastikan perempuan tersebut terjangkit virus corona atau tidak, tim medis RSUP Soedono melakukan observasi hingga 14 hari ke depan.

Baca juga: Cegah Virus Corana, Walikota Madiun Minta Warga Lapor Bila Miliki Tamu Orang Asing

Direktur RSUP dr Soedono Bangun Tripsila Purwaka membenarkan bahwa timnya sementara merawat seorang perempuan yang diduga suspect virus corona.

Perempuan itu mulai dirawat di RS Soedono sejak Sabtu (1/2/2020) lalu.

“Ada satu yang masuk dari Hong Kong. Sama seperti kasus sebelumnya, kami monitor dulu selama dua pekan ke depan,” kata Bangun.

Baca juga: Viral Bakso Tikus di Madiun, Ini Hasil Uji Lab oleh Polisi

Perempuan yang tinggal di Madiun itu mulai mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUP dr Soedono.

Menurut Bangun, sesuai aturan, pasien suspect virus corona diisolasi selama dua pekan untuk diobservasi.

Bila selama isolasi kondisi kesehatannya dan hasil laboratorium normal, maka yang bersangkutan akan dipulangkan.

Untuk pengecekan foto dada dan hasil laboratorium, Bangun menjelaskan, sampai saat ini masih di ambang batas normal.

Pasien lain dipulangkan

Sementara itu, mahasiswi kedokteran berinisial HY (19) sudah dipulangkan sejak Sabtu (1/2/2020), setelah tim medis memastikan warga Caruban, Kabupaten Madiun itu bebas dari virus corona.

Tim medis RSUP dr Soedono memulangkan mahasiswi itu setelah melihat hasil pengecekan laboratorium.

“Hasilnya semua baik. Dengan demikian, kemungkinan besar bukan virus corona,” kata Bangun.

Baca juga: Mahasiswa Asal Madiun Diisolasi di RS Soedono, Hasilnya Negatif Virus Corona

Menurut Bangun, mahasiswi kedokteran semester tiga itu hanya menderita infeksi saluran penapasan akut (ISPA) saja.

Kendati sudah dipulangkan, kesehatan mahasiswi tersebut tetap dipantau selama sepekan ke depan.