Kepala SMP Kristen Kanaan Cianjur, Antonia Puspitaning menyebutkan, kreativitas yang dilakukan para siswanya itu sudah berlangsung sejak tahun lalu.
Namun, proses pengerjaannya senantiasa menghormati hak dan ruang pejalan kaki serta aktivitas warga di lingkungan sekitar gang.
"Pengerjaannya melibatkan siswa SMP dan SMA semua tingkatan yang mengikuti mata pelajaran seni budaya," ucap dia.
Baca juga: Trenggalek Semakin “Syantik” dengan Mural Para Pejuang
Dikatakan, pihak sekolah membebaskan siswa untuk mengeksplorasi ide dan kreativitas mereka, sepanjang gambar-gambar yang dituangkannya tidak mengandung unsur SARA, sadisme dan vulgar.
"Selain untuk memberikan ruang ekspresi siswa, sekaligus juga untuk merubah imej gang ini," ujar Puspitaning.
Baca juga: 4 Tahun Diculik, Pria Paruh Baya di Cianjur Cabuli Korban Belasan Kali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.