Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pria Tewas Dikeroyok Warga, Dituduh Curi Helm hingga Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Kompas.com - 31/01/2020, 06:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Luthfi (25), seorang warga asal Jember, Jawa Timur, tewas setelah dikeroyok warga di Jalan Raya Legian, Kuta, Badung, Bali, Jumat (24/1/2020).

Aksi main hakim sendiri itu dilakukan warga setelah pria tersebut dituduh melakukan pencurian helm.

Korban yang dipukuli secara membabi buta oleh warga itu sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun, karena luka yang diderita cukup parah, akhirnya korban dinyatakan meninggal.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kronologi kejadian

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV yang didapat polisi, korban awalnya sedang memarkir sepeda motornya di depan Peddy's Bar.

Saat itu, korban akan meminjam korek kepada seorang warga. Tapi saat diberikan korek, korban justru menolaknya dan mengaku akan mengambil koreknya sendiri yang tersimpan di jok motor.

Namun, saat akan mengambil korek itu, diketahui jok motor yang akan dibuka bukan miliknya, melainkan motor orang lain.

Karena jok motor tidak bisa dibuka, korban justru terlihat berperilaku aneh.

Jaketnya ditaruh, dan helm di motor tersebut akan dipakai. Padahal, saat itu di kepala korban masih menggunakan helmnya sendiri.

Mengetahui itu, warga curiga dan menuduhnya maling helm, kemudian menangkapnya.

Saat ditangkap, isu di lapangan justru berkembang dan ada yang menuduhnya sebagai pencuri motor.

"Ditambah isu bahwa ia adalah pencuri sepeda motor membuat warga emosi hingga terjadi pemukulan," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kuta, Iptu Putu Ika Prabawa.

Baca juga: Dikeroyok Warga hingga Tewas Setelah Dituduh Curi Helm, Polisi Sebut Ada Pidana Baru

2. Polisi usut kasus pengeroyokan

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Mengetahui ada kabar aksi pengeroyokan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan. Apalagi saat itu, korban dinyatakan telah meninggal.

"Sudah meninggal (korban). Terlepas benar enggaknya mencuri, yang jelas sudah muncul pidana baru," kata Ika saat dihubungi, Sabtu (25/1/2020).

Dari pemeriksaan CCTV yang dilakukan, polisi mengaku tidak menemukan bukti adanya pencurian yang dilakukan oleh korban.

Karena yang terjadi, justru ia melihat korban sedang terlihat linglung.

"Sementara, mens rea dari terduga pelaku curi helm belum bisa kita temukan. Terlihat dari CCTV sepanjang Jalan Legian orangnya linglung," katanya.

Karena itu, polisi akan melakukan pengusutan kasus pengeroyokan tersebut.

Terlebih, sudah ada pihak keluarga korban yang melaporkan kejadian itu.

Baca juga: Tak Ada Bukti Curi Helm, Pria Linglung di Bali Tewas Dikeroyok Warga

4. Korban alami pendarahan di kepala

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Dari hasil visum yang dilakukan Tim kedokteran forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, korban pengeroyokan itu disebut mengalami luka serius di kepala.

Kepala Bagian SMF Forensik RSUP Sanglah, Ida Bagus Alit mengatakan, dari hasil otopsi yang dilakukan pada Senin (27/1/2020), korban mengalami pendarahan dan memar otak karena adanya kekerasan dari benda tumpul.

"Sebab kematian kekerasan tumpul di kepala," kata Alit, Kamis (30/1/2020).

Setelah dilakukan otopsi, korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Diduga Curi Helm, Dua Pria Dihajar Massa hingga Tewas di Unimed

5. Polisi tetapkan 4 tersangka

Ilustrasi tersangka ditahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tersangka ditahan.

Setelah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti, polisi akhirnya menangkap 4 orang pelaku yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan itu.

"Tindakan yang dilakukan beberapa orang yang melakukan pengeroyokan terhadap korban, sudah dilakukan penyidikan dan hari ini ditetapkan empat orang sebagai tersangka," kata Wakil Kepala Polresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana di Mapolsek Denpasar Selatan, Rabu (29/1/2020).

Meski demikian, polisi hingga saat ini masih melakukan pengembangan penyelidikan.

Karena itu, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru yang diamankan.

"Mungkin dari pemeriksaan lanjutan akan berkembang ke tersangka lainnya," kata Jiartana.

Baca juga: Curi Helm di Kampus, Tukang Ojek Babak Belur Dipukuli Mahasiswa

Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Abba Gabrillin, Robertus Belarminus, David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com