Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sumedang Diminta Mengungsi Saat Hujan karena Potensi Pergerakan Tanah

Kompas.com - 30/01/2020, 17:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua rumah mengalami retak akibat pergerakan tanah di Dusun Babakan Cikamuning RT 03/04, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang Yedi mengatakan, peristiwa terjadi Rabu (29/1/2020) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Dia mengimbau warga agar mengungsi terlebih dahulu selama kawasan tersebut diguyur hujan.

Sebab, pergerakan tanah berpotensi terjadi ketika hujan.

"Saat hujan, kami imbau warga sekitar untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman. Jangan tinggal di rumah dulu," tutur Yedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/1/2020) siang.

Selain dua rumah retak, sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) dengan 28 jiwa di wilayah ini juga terancam terkena bencana.

Baca juga: Penjelasan PVMBG Soal 5 Titik Pergerakan Tanah di Sukajaya Bogor

 

Ilustrasi hujanKulkann Ilustrasi hujan

Retakan meluas

Menurut Yedi, hujan ekstrem diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Sumedang.

Sementara retakan terus meluas, terutama di areal persawahan yang berada di atas pemukiman warga.

Saat ini retakan sudah terpantau mencapai sepanjang 50 meter.

"Pergerakan tanah terjadi di area sawah mendekati pemukiman warga, ada dua rumah yang mengalami retak-retak. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Pemerintah setempat bersama kepolisian hingga TNI telah mengecek langsung kondisi pergerakan tanah.

Tim gabungan pun telah melakukan pencegahan agar bencana tidak meluas, yaitu dengan menutup retakan tanah dengan tanah liat.

Hal tersebut dilakukan agar air hujan tidak masuk ke dalam retakan sehingga retakan tidak menyebabkan tanah longsor.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com