Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kasus Rekayasa Penculikan oleh Pelajar di Makassar dalam Sepekan, Pura-pura Disekap 12 hari hingga Dibuang ke Laut

Kompas.com - 30/01/2020, 16:55 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Selain itu, saat penyelidikan di lorong tempat VGL diculik, suasana aktivitas warga di tempat itu masih ramai.

Sehingga mustahil VGL diculik tanpa diketahui oleh warga setempat.

"Pengecekan pada bekas suntikan tidak ditemukan. Namun, yang ditemukan lebam biru pada lengan yang diduga sengaja dibuat dan mengaku bekas suntikan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat konferensi pers, Jumat (24/1/2020) lalu.

Ibrahim mengungkapkan, VGL merekayasa cerita penculikannya lantaran saat itu ia pergi bersama teman lelaki yang berprofesi sebagai tukang parkir liar.

VGL tinggal di rumah temannya selama dua hari dan ikut menjadi tukang parkir liar di dua lokasi, yakni di depan rumah sakit Grestelina di Jalan Hertasning dan di area pasar segar di Jalan Pengayoman, Malassar.

Meski telah berbohong, Ibrahim mengungkapkan bahwa kasus VGL tidak dilanjutkan dan remaja SMP tersebut dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina. 

2.  Diculik 4 orang

Rekayasa penculikan kedua dituturkan oleh IPS (16), siswi kelas 1 SMA yang tinggal di Jalan Malengkeri, Makassar pada Selasa (28/1/2020). 

Cerita penculikan IPS viral di media sosial lantaran tangkapan layar percakapan terakhirnya dengan ayahnya muncul di linimasa Facebook.

Selain itu, video tangisan IPS saat dirinya ditemukan juga berseliweran di media sosial pada Selasa malam. 

Baca juga: Siswi SMA di Makassar Prank Orangtuanya, Pura-pura Diculik, Bola Mata Diambil dan Jenazah Dibuang ke Laut

Dalam tangkapan layar percakapan dengan ayahnya, IPS mengaku diculik empat orang saat berada di samping mini market.

IPS mengaku dibawa ke hutan dan mendengar bahwa bola matanya akan diambil dan jasadnya bakal dibuang ke laut. 

IPS akhirnya ditemukan di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, ketika ia mengaku bahwa dirinya berhasil meloloskan diri dari hutan pinus dengan bantuan seorang anak saat dirinya diikat.  

Ketika ayah IPS hendak melaporkan penculikan ini ke polisi, penyidik yang terlebih dahulu mendatangi kediaman IPS menemukan kejanggalan cerita IPS.

Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Eka Bayu Budhiawan mengatakan, cerita IPS yang menyebutkan bahwa dirinya ke rumah temannya sebelum diculik adalah kebohongan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com