NEWS
Salin Artikel

3 Kasus Rekayasa Penculikan oleh Pelajar di Makassar dalam Sepekan, Pura-pura Disekap 12 hari hingga Dibuang ke Laut

Salah satunya seorang siswi kelas 3 SMP yang mengaku diculik enam pria.

Kepada orangtuanya, siswi SMP ini mengaku diculik dan tidak diberi makan selama disekap.

Dari penyelidikan polisi, ternyata siswi ini berbohong.

Berikut kasus rekayasa penculikan yang telah dirangkum Kompas.com:

1. Ngaku diculik 6 pria

Kasus pertama dilakukan VGL (15), siswi kelas 3 SMP di Makassar.

VGL mengaku diculik oleh enam pria bertopeng saat hendak masuk ke lorong rumahnya di Jalan Bonto Daengi Rate, Kecamatan Rappocini, pada Minggu (19/1/2020).

Metty (60), bibi dari VGL mengungkapkan, keponakannya tersebut mengaku diculik sekitar pukul 18.00 WITA.

Hilang tiga hari, orangtuanya VGL akhirnya melapor ke Polrestabes Makassar.

VGL baru muncul pada Selasa (21/1/2020) dengan mengaku diculik oleh pria bertopeng dan berhasil lolos dari sekapan penculiknya setelah lompat dari jendela rumah.

Para penculik disebut VGL meminta tebusan uang Rp 50 juta dan menyuntikkan obat bius ke tubuh VGL. 

 "Selama tiga hari itu anaknya tidak makan. Kami juga saat itu selalu keluar mencarinya hingga malam tapi hasilnya nihil," kata Metty saat diwawancara di kediamannya, Kamis lalu.

Namun, dengan cepat polisi mengungkap bahwa kejadian yang menimpa VGL hanya karangan belaka.

Hal itu setelah penyidik menemukan fakta-fakta bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh VGL, termasuk bekas suntikan bius yang diakuinya.

Selain itu, saat penyelidikan di lorong tempat VGL diculik, suasana aktivitas warga di tempat itu masih ramai.

Sehingga mustahil VGL diculik tanpa diketahui oleh warga setempat.

"Pengecekan pada bekas suntikan tidak ditemukan. Namun, yang ditemukan lebam biru pada lengan yang diduga sengaja dibuat dan mengaku bekas suntikan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat konferensi pers, Jumat (24/1/2020) lalu.

Ibrahim mengungkapkan, VGL merekayasa cerita penculikannya lantaran saat itu ia pergi bersama teman lelaki yang berprofesi sebagai tukang parkir liar.

VGL tinggal di rumah temannya selama dua hari dan ikut menjadi tukang parkir liar di dua lokasi, yakni di depan rumah sakit Grestelina di Jalan Hertasning dan di area pasar segar di Jalan Pengayoman, Malassar.

Meski telah berbohong, Ibrahim mengungkapkan bahwa kasus VGL tidak dilanjutkan dan remaja SMP tersebut dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina. 

2.  Diculik 4 orang

Rekayasa penculikan kedua dituturkan oleh IPS (16), siswi kelas 1 SMA yang tinggal di Jalan Malengkeri, Makassar pada Selasa (28/1/2020). 

Cerita penculikan IPS viral di media sosial lantaran tangkapan layar percakapan terakhirnya dengan ayahnya muncul di linimasa Facebook.

Selain itu, video tangisan IPS saat dirinya ditemukan juga berseliweran di media sosial pada Selasa malam. 

Dalam tangkapan layar percakapan dengan ayahnya, IPS mengaku diculik empat orang saat berada di samping mini market.

IPS mengaku dibawa ke hutan dan mendengar bahwa bola matanya akan diambil dan jasadnya bakal dibuang ke laut. 

IPS akhirnya ditemukan di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, ketika ia mengaku bahwa dirinya berhasil meloloskan diri dari hutan pinus dengan bantuan seorang anak saat dirinya diikat.  

Ketika ayah IPS hendak melaporkan penculikan ini ke polisi, penyidik yang terlebih dahulu mendatangi kediaman IPS menemukan kejanggalan cerita IPS.

Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Eka Bayu Budhiawan mengatakan, cerita IPS yang menyebutkan bahwa dirinya ke rumah temannya sebelum diculik adalah kebohongan. 

"Saya tanya temannya tidak ada nge-chat begitu," kata Bayu saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, IPS merekayasa kasus penculikannya lantaran ingin diperhatikan oleh kedua orangtuanya.

"Iya, dia melakukan ini (rekayasa) sebab kurangnya kasih sayang orangtua korban terhadap dirinya," tutur Indratmoko.

3. Diculik 12 hari

Terakhir, rekayasa penculikan dilakukan SF (15), siswi kelas 3 SMP di Makassar yang tinggal di Kecamatan Rappocini.

Awalnya, SF menghilang selama 12 hari dari rumahnya. 

Dituturkan ibunya Suryani (39), SF menghilang lantaran diculik oleh dua wanita yang membawanya berpindah-pindah tempat di wilayah Gowa-Makassar.

SF menghilang sejak tanggal 16 Januari dan baru muncul pada 28 Januari 2020.

Di pesan WhatsApp SF yang ditujukan kepada kakaknya, SF mengakui diculik oleh dua wanita bertubuh ceking dan berambut panjang.

"Dia datangi saya, langsung pergi di sampingku. Pundak sebelah kiriku ditepuk karena pakai masker jadi saya tidak terlalu perhatikan mukanya. Di situ terakhir kali kuingat," demikian kata SF mengingat detik-detik dirinya diculik saat diwawancara, Rabu (29/1/2020).

Kasus hilangnya SF ini pun turut dilaporkan orangtuanya ke unit PPA Polrestabes Makassar.

Namun, ketika penyidik mendatangi dan menginterogasi SF, akhirnya remaja wanita ini mengaku telah berbohong telah diculik.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, SF sebenarnya tidak diculik, tapi memilih pergi 12 hari bersama pacarnya yang pengangguran.

Karena takut dimarahi, SF pun merekayasa cerita.

"Takut dimarahi karena pergi 12 hari sama pacarnya. Diduga yang menyuruh berbohong juga pacarnya," tutur Indratmoko.

Berbeda dengan dua remaja yang sebelumnya merekayasa cerita, SF langsung ditahan oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pemberian keterangan palsu.

Selain SF, kekasihnya F juga turut ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. 

F pun dijerat Pasal 81 ayat 3 juncto Pasal 76 (D) UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.

Dengan tiga kasus rekayasa penculikan yang terjadi hanya dalam sepekan, Indratmoko mengimbau agar siapapun tidak main-main dengan laporan kepolisian, apalagi membuat rekayasa cerita penculikan yang dianggap meresahkan warga.

Indratmoko menegaskan akan ada sanksi hukum apabila kejadian yang sama kembali terulang.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/30/16551661/3-kasus-rekayasa-penculikan-oleh-pelajar-di-makassar-dalam-sepekan-pura-pura

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel Berharap Bimtek Digitalisasi Pemda Jadi Fondasi dalam Transformasi Digital

Pemprov Sumsel Berharap Bimtek Digitalisasi Pemda Jadi Fondasi dalam Transformasi Digital

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Wagub Mawardi Terima Berbagai Pandangan dari 9 Fraksi

Hadiri Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Wagub Mawardi Terima Berbagai Pandangan dari 9 Fraksi

Regional
Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Regional
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Regional
Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Regional
Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Regional
Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Regional
Ada Apa dengan Masriah?

Ada Apa dengan Masriah?

Regional
Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Regional
LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

Regional
Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Regional
Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Regional
Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Regional
Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Regional
Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke