Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Misteri Kematian Siswi Berseragam Pramuka yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong SMP Tasikmalaya

Kompas.com - 29/01/2020, 13:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," ujar Ade.

Baca juga: Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Tasikmalaya Diduga Korban Bullying

 

5. Rekaman CCTV sekolah terhapus

Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengaku selama ini rekaman kamera pengawas (CCTV) sekolahnya saat diperiksa Senin kemarin diketahui telah terhapus.

Namun, sebelum rekaman itu terhapus, pihak sekolah pernah memeriksa rekaman kamera pada Sabtu (25/1/2020), dan tak menemukan korban di sekitar sekolah.

"Hari Sabtu pernah kita melihat rekaman, tapi korban tidak ada di rekaman CCTV. Tapi saat kita akan periksa lagi hari Senin kemarin, rekamannya sudah terhapus. Itu pun kita sudah panggil teknisi pemasang CCTV-nya untuk memeriksa, tapi katanya memorinya penuh jadi terhapus otomatis," jelas Saefulloh saat dimintai keterangan wartawan, Selasa pagi.

Baca juga: Mencari Penyebab Siswi Pramuka Tewas di Gorong-gorong SMP Tasikmalaya

 

6. Pihak sekolah sempat mendatangi rumah ayah korban

Ilustrasi sekolah.Shutterstock Ilustrasi sekolah.

Pihak sekolah pun membenarkan bahwa sebelumnya ada laporan dari orangtua bahwa korban tak pulang ke rumahnya.

Pihaknya langsung mencoba untuk mencari tahu keberadaan korban pada Jumat (24/1/2020) sore ke rumah ayahnya yang selama ini telah berpisah dengan ibu kandungnya.

"Saat menanyakan ke ayahnya saat Jumat, ayahnya bilang anaknya sudah ada di rumahnya. Jadi, kami pun pihak sekolah sudah tenang waktu itu karena menganggap anak itu sudah sama ayahnya," ungkap Saefulloh.

Baca juga: Polisi Kesulitan Ungkap Penyebab Tewasnya Siswi SMP di Tasikmalaya

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Tasikmalaya, Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa, Dony Aprian, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com