Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jenazah Bayi Tanpa Kepala, Pengasuh PAUD Jadi Tersangka hingga Kecurigaan Orangtua Korban

Kompas.com - 22/01/2020, 15:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penemuan jenazah seorang bayi berusia 4 tahun dengan kondisi tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur.

Para tersangka semuanya adalah pengasuh PAUD Jannatul Athfaal, yaitu TS (52) dan M (26).

Sementara itu, kedua orangtua korban bernama Bambang Sulistio dan Melisari, meyakini anak mereka meninggal karena tindak kejahatan.

Seperti diketahui, Yusuf achmad Ghazali (4) ditemukan tewas di Jalan Wahab Syahranie ke anak sungai di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur.

Lokasi tersebut jaraknya mencapai empat kilometer dari lokasi PAUD.

Berikut ini sederet fakta kasus kematian Yusuf:

1. Orangtua korban sangsikan hasil penyelidikan polisi

Ayah Yusuf, Bambang Sulistio saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Gunung Lingai, Samarinda, Sabtu (14/1/2020).KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Ayah Yusuf, Bambang Sulistio saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Gunung Lingai, Samarinda, Sabtu (14/1/2020).

Setelah dua bulan polisi menyelidiki kasus kematian Yusuf, polisi menjelaskan bahwa Yusuf tewas karena tercebur ke selokan hingga terseret sejauh kurang lebih 4 meter.

Hal itu ternyata membuat kedua orangtua korban tidak percaya. Bambang dan Meilisari meyakini anaknya tewas karena akibat dibunuh.

"Sebenarnya kami tidak terlalu senang. Mudahan di tahap penyidikan semua fakta yang terpendam bisa terungkap. Para penyidik tentu punya trik," kata Bambang, Selasa (22/1/2020) malam.

Baca juga: Orangtua Mayat Balita Tanpa Kepala Masih Tak Percaya Anaknya Tewas karena Tercebur ke Selokan

2. Dugaan orangtua korban

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Selain itu, yang menguatkan dugaan Bambang atas penyebab kematian anaknya adalah kondisi jasad Yusuf yang tak utuh.

Hal itu membuat keluarga penyebab kematian korban bukan karena kelalaian pengasuh di PAUD Jannatul Athfaal, namun sebuah tindak kejahatan.

"Motif kami berbeda. Bukan kelalaian tapi yakin ada tindak pidananya," kata Bambang.

Pendapat serupa disampaikan ibu Yusuf, Melisari. Jika anaknya tewas karena tercebur ke selokan, tidak mungkin ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar.

"Yusuf tidak mungkin terseret. Kondisi tubuh tidak wajar," ungkapnya.

Baca juga: Benda Diduga Bahan Peledak Ditemukan di Dalam ATM, Warga Ketakutan

3. Polisi tetapkan dua tersangka


Polisi menetapkan dua pengasih di PAUD menjadi tersangka. Keduanya dianggap telah lalai dan menyebabkan kematian korban.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan, kedua tersangka dikenakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal.

Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.

"Sejauh yang kami simpulkan Yusuf meninggal karena tercebur ke parit. Tidak ada tindak pidana. Jadi kami menyimpulkan ada kelalaian dari pihak PAUD," ungkap Ridwan.

Baca juga: Bunker Peninggalan Belanda Ditemukan di Bawah Rumah Warga di Klaten

4. Pengakuan salah satu tersangka

Tim Inafis Polresta Samarinda gelar edegan pra rekonstruksi di PAUD Jalan Wahab Syaharie, Samarinda, lokasi Yusuf Achmad Ghazali menghilang, Senin (9/12/2019). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Tim Inafis Polresta Samarinda gelar edegan pra rekonstruksi di PAUD Jalan Wahab Syaharie, Samarinda, lokasi Yusuf Achmad Ghazali menghilang, Senin (9/12/2019).

TS dan M mengaku pasrah saat polisi menetapkan mereka menjadi tersangka.

Penetapan tersebut setelah hasil DNA menunjukkan jasad bayi tanpa kepala yang ditemukan di selokan adalah Yusuf, murid mereka sendiri. 

Keduanya mengaku tak tahu ke mana Yusuf pergi saat hilang dari ruang kelas PAUD di Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/11/2019).

"Kami tidak menyangka berujung begini. Kami pasrah," kata M di ruang penyidik.

Menurut M, dirinya sedang ke toilet saat Yusuf hilang. Di ruang kelas ada tujuh anak yang dijaga rekannya.

"Waktu saya tinggal ke toilet itu tidak sampai lima menit, begitu pulang, Yusuf sudah tidak ada," katanya.

Baca juga: Hasil Tes DNA, Dipastikan Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda adalah Yusuf yang Hilang di PAUD

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com