Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim dari KKP Mulai Periksa Kapal Nelayan Pantura yang Akan Melaut ke Natuna

Kompas.com - 22/01/2020, 13:42 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai mengidentifikasi puluhan kapal nelayan kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah sebelum diberangkatkan ke perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Jawa Tengah, Riswanto mengatakan, Jawa Tengah mendapat alokasi untuk 30 kapal di atas 100 gross tonnage (GT).

"Jumlahnya berapa pastinya bisa bertambah atau berkurang, menunggu hasil tim identifikasi dari KKP," kata Riswanto, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Ini Alasan Nelayan Natuna Tolak Kedatangan Nelayan Pantura

Identifikasi yang dilakukan tim KKP berupa kesiapan kapal, nelayan, dan surat pendukung.

"Tim juga masih menunggu karena masih banyak kapal yang masih berada di tengah laut," ungkap Riswanto.

Riswanto mengatakan, saat ini nelayan tengah bersiap segala sesuatunya, termasuk perbekalan, dan biaya akomodasi lainnya. Rencananya satu kapal diisi sekitar 25 orang.

Baca juga: Bangun Cold Storage di Natuna, Perinus Minta Pemerintah Lengkapi Infrastruktur

Untuk kapal di atas 100 GT, kata Riswanto, biasanya membutuhkan solar sekitar 50 ton untuk sekali melaut selama dua bulan.

"Kami mengestimasi perjalanan saja dari Tegal menuju Natuna sekitar 7 hari. Pulang pergi sekitar 14 hari, berikut mencari ikan di Natuna sekitar 2 bulan. Estimasi kebutuhan solar lebih banyak sekitar 80 ton," ujar Riswanto.

Untuk itu, kata Riswanto, biaya perbekalan pasti membengkak. Nelayan berharap ada harga khusus untuk solar tidak menggunakan harga BBM industri yang biasa dibeli.

Para nelayan, baik itu HNSI, Aliansi Nelayan Indonesia (ANI), dan Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) mengaku siap untuk berangkat sebagai salah satu upaya menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI) di Natuna.

Baca juga: Saat Susi Pudjiastuti dan PKS Sama-sama Kritik Pemerintah soal Natuna...

Hal itu menyusul terjadinya pelanggaran yang dilakukan kapal asing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia belakangan ini.

"Tentu kami siap sebagai salah satu upaya menjaga kedaulatn NKRI. Meski tentu menangkap ikan di laut itu tidak bisa dipastikan berapa yang didapat," kata Riswanto.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Tak Setuju Rencana Pemerintah Kirim Nelayan Pantura ke Natuna

Sementara terkait adanya penolakan sejumlah nelayan Natuna, Riswanto berharap pemerintah memiliki kebijakan terbaik yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Selain itu, para nelayan juga berharap, ketika sudah berada di Natuna, negara hadir untuk memberikan pengamanan.

"Jadi kami bisa mencari ikan dengan tenang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com