Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pantura Pekalongan Belum Berangkat ke Natuna, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/01/2020, 00:29 WIB
Ari Himawan Sarono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com- Nelayan di pantai utara (Pantura) Jawa menanggapi rencana pemerintah yang mengundang mereka untuk mencari ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Meski mengaku siap untuk berlayar hingga ke Natuna, nelayan Pantura hingga kini belum berangkat. Mereka masih menunggu tindak lanjut dari undangan pemerintah.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Pekalongan Jawa Tengah, Imam Nuh Harun, menyatakan masih menunggu rekomendasi syahbandar dan beberapa izin melaut lainnya.

Baca juga: Nelayan Lokal Tolak Pengerahan Nelayan Pantura ke Natuna

Selain itu, Imam mengatakan, faktor cuaca juga jadi faktor penghambat nelayan dari Pekalongan untuk pergi mencari ikan di Natuna.

"Untuk kapal di bawah 100 gross ton, akan sulit ke sana dengan kondisi cuaca musim baratan seperti ini. Ombak bisa mencapai 3 meter lebih. Kita masih menunggu apa yang diinginkan pemerintah," kata Imam, Selasa (14/1/2020).

Imam juga memastikan, sejak ada imbauan pemerintah agar nelayan Indonesia ramai-ramai mencari ikan di Natuna, belum ada nelayan dari Pekalongan yang melaut ke sana.

"Saya pastikan tidak ada nelayan dari pekalongan yang sekarang posisinya di Natuna semenjak ramai-ramai kemarin dengan Tiongkok. Semua sudah kembali ke Pekalongan. Memang jumlahnya hanya belasan saja," tambah Imam.

Baca juga: Ini Alasan Nelayan Natuna Tolak Kedatangan Nelayan Pantura

Jumlah nelayan di Pekalongan ada 2.500 orang. Sedangkan jumlah kapal yang aktif melaut ada 200 kapal.

Dari sejumlah kapal itu, Imam memperkirakan hanya 15 kapal yang bisa berangkat hingga ke Natuna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com