Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 20:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Anak kedua Hakim PN Medan Jamaluddin, Rajif berharap para pelaku pembunuh ayahnya dihukum seumur hidup.

Kegeraman itu diutarakan Rajif setelah ia mengikuti rekonstruksi pembunuhan ayahnya pada Kamis (16/1/2020) lalu.

Rajif tak menyangka, otak di balik semua skenario pembunuhan tersebut adalah Zuraida Hanum dan lelaki yang akan ia nikahi, Jeffry Pratama.

Lebih-lebih, mereka membunuh Jamaluddin dengan cara yang tak manusiawi.

Rajif menginginkan, Zuraida dan dua eksekutor pembunuhan ayahnya dihukum seberat-beratnya.

"Seumur hidup," katanya.

Baca juga: Duduk Perkara Pembunuhan Hakim PN Medan yang Dilakukan Istri dan 2 Orang Suruhannya

Dibekap dengan seprai bantal

Begini proses para tersangka membawa hakim PN Medan, Jamaludin yang sudah meninggal dunia dari kamar ke dalam menuju mobil Toyota Prado milik korban. Opsi membuang korban dilakukan setelah para tersangka berdebat karena tidak sesuai dengan skenario.KOMPAS.COM/DEWANTORO Begini proses para tersangka membawa hakim PN Medan, Jamaludin yang sudah meninggal dunia dari kamar ke dalam menuju mobil Toyota Prado milik korban. Opsi membuang korban dilakukan setelah para tersangka berdebat karena tidak sesuai dengan skenario.

Zuraida menyewa dua eksekutor yakni pria yang akan ia nikahi Jeffry Pratama dan adiknya, Reza Fahlevi.

Pembunuhan itu terjadi pada 29 November sekitar pukul 01.00 WIB.

Awalnya, Zuraida menjemput dua eksekutor ke rumahnya untuk melakukan pembunuhan. Jeffry dan Reza lalu menunggu di lantai 3.

Setelah Jamaluddin datang dan tertidur, Zuraida memberi kode pada Jeffry dan Reza agar keduanya turun.

Reza kemudian membekap hidung dan mulut korban dengan kain. Sedangkan Jeffry memegang tangan Jamaluddin.

Zuraida membantu dengan menindih kaki korban agar tidak bisa bergerak.

Baca juga: Pengakuan Anak Kedua Hakim PN Medan: Tiap Malam Jumat JP Main Dam Batu dengan Ayah...

Dibuang ke jurang

Suasana saat rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55) di dalam kamarnya. Di kamar ini lah korban dibekap korban hingga tewas. Para tersangka sempat berdebat karena tidak sesuai skenario, wajah korban lebam karena kerasnya dibekap.KOMPAS.COM/DEWANTORO Suasana saat rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55) di dalam kamarnya. Di kamar ini lah korban dibekap korban hingga tewas. Para tersangka sempat berdebat karena tidak sesuai skenario, wajah korban lebam karena kerasnya dibekap.

Setelah dibekap, ternyata muncul lebam pada hidung korban. Padahal mereka merancang skenario agar kematian Jamaluddin seolah-olah disebabkan karena penyakit jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com