Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direndam Banjir, Sawah di Samarinda bagai Danau, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 17/01/2020, 18:32 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Jadi dilema," ucap Ngadimin.

Para petani tak bisa berbuat apa-apa selain berharap cuaca baik yang sehingga tak mengganggu piring nasi mereka.

Atas peristiwa tersebut, para petani yang berjumlah dua ratusan orang dari sembilan kelompok tani ini mengaku rugi ratusan juta rupiah.

Itu dihitung dari awal mengolah tanah. Petani sudah membayar ongkos Rp 1,5 juta.

Setelah diolah, para petani menyemai bibit. Karena banjir bibit-bibit tersebut tak lagi tumbuh subur tapi membusuk.

Butuh waktu dua pekan ke depan baru surut jika cuaca panas.

"Butuh dana Rp 4 jutaan untuk bikin siap satu hektar. Dari olah, pupuk hingga semai untuk satu petani," jelasnya.

Ketua Kelompok Tani Tunas Muda Sabran (55) mengatakan, kondisi Bendungan Benanga sudah tak kondusif bagi pertanian warga sekitar dan sistem irigasi sawah.

Pasalnya, sedimentasi yang ada di waduk tersebut sudah terlalu tinggi.

Saat hujan, waduk tak bisa menampung air hingga meluap ke sawah petani.

Namun, di saat musim panas sawah petani justru mengalami kekeringan karena daya tampung air yang sedikit lebih banyak disedot PDAM Tirta Kencana Samarinda untuk pengelolaan air bersih bagi wilayah sekitar.

"Jadi kami petani di sini baik musim hujan dan musim panas selalu menderita. Musim hujan pun salah, musim kering pun salah. Kami minta waduk itu dinormalisasi biar daya tampung airnya mumpuni," kata dia.

Kondisi demikian sudah dialami petani hampir tujuh tahunan.

"Dulu waduk itu dalam. Kami cari ikan di sana takut karena dalam. Sekarang kalau musim kering kita bisa jalan di waduk itu," jelasnya.

Atas kondisi ini, dirinya meminta agar pemerintah daerah bisa mengeruk waduk dengan baik agar sistem irigasi bagi persawahan warga pun baik.

Baca juga: Ketika Lani Menangis karena Buku Ngaji Muridnya Rusak Diterjang Banjir

Soal gagal panen musim ini, para petani berharap pemerintah daerah memberi bibit baru dan modal untuk menanam kembali pada musim tanam selanjutnya.

Asisten I Setkot Samarinda Tedjo Sutarnoto mengatakan, semua masalah yang ditimbulkannya dalam bencana banjir kali ini akan dicarikan solusi.

Saat ini pihaknya masih fokus mengurus korban terdampak banjir yang dievakuasi di masjid-masjid dan posko-posko untuk segera mendapat bantuan.

"Segera kita carikan solusi soal sawah petani. Saat ini kita fokus alokasi bantuan," ungkap Tedjo saat dihubungi terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com