Toto Santoso dikukuhkan menjadi raja di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, tahun lalu.
Hal tersebut telah diceritakan oleh Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dieng Aryadi Darwanto.
"Pasti, karena namanya sama Pak Toto itu, ratunya juga sama, ada namanya. Waktu itu sebelum prosesi mereka juga sempat bermalam di rumah tetua adat sini, dia dikasih pakaian kebesaran, masih disimpan sepertinya, karena ada rumbai-rumbai di belakang jadi enggak mau pakai," kata Aryadi.
Baca juga: Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Ditetapkan Jadi Tersangka
Prosesi pengukuhan raja dan doa bersama memperingati 1.000 tahun Raja Sanjaya dilakukan sekitar pukul 22.00 WIB. Aryadi mengingat saat itu sudah turun es karena dia memutuskan pulang karena kedinginan.
Kala itu ada 100 orang yang mengawali ritual di sumber mata air Bimalukar.
Dengan menggunakan kostum kerajaan dan iringan drumband, mereka berjalan kaki ke kompleks Candi Arjuna.
Saat ritual itu dilakukan, ada beberapa aparat kepolisian dari Polda Jateng ikut mengamankan.
"Kirab dimulai maghrib, sampai candi hampir pukul 20.00 WIB, jalan kaki dua jam, jaraknya hanya sekitar satu kilometer, tapi kan gerakannya satu langkah berhenti, berjalan berhenti. Musiknya seperti di Keraton Yogyakarta," tutur Aryadi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, Wijaya Kusuma, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: David Oliver Purba, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.