Resi Joyodiningrat yang dianggap sebagai penasihat Kerajaan Agung Sejagat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukanlah aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.
Ia mengatakan Keraton Agung Sejagat adalah kelompok kekaisaran dunia yang muncul setelah berakhir perjanjian 500 tahun lalu.
Joyodiningrat mengatakan perjanjian tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai pengausa imperium Majapahit dengan bahsa Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Roma di Malaka pada tahun 1518.
Jika perjanjian tersebut berakhir, Joyodiningrat mengatakan berakhir juga dominasi kekuatan Barat dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.
Maka kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya yakni Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.
Baca juga: Soal Keberadaan Kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo Segera Dilaporkan ke Bupati
Selain itu batu prasasti bertuliskan huruf Jaea yang disebut dengan Prasasti 1 Bumi Mataram.
Pada prasasti tersebut terdapat tanda dua telapak kaki di sebelah kiri dan ada simbol di sebelah kanan.
Keberadaan kelompok tersebut telah diketahui oleh Camat Bayan, Kepala Desa Pogung Jurutengah, dan Bupati Purworejo.
Baca juga: Tanggapan Ganjar soal Kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang Hebohkan Warga
Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani saat dikonfirmasi mengatakan bahwa petugas berencana untuk mendatangi kelompok tersebut untuk klarifikasi.
"Kami mengetahui informasi tersebut, namun tindak lanjut belum bisa sampai langkah hukum dan kita akan bareng-bareng melakukan klarifikasi," kata Andis, Senin (13/1/2020).
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai perlu adanya pengujian lebih lanjut secara ilmiah mengenai keberadaan kerajaan tersebut.
Baca juga: Resahkan Masyarakat, Polisi Akan Sambangi Keraton Agung Sejagat di Purworejo
"Syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi. Baik juga untuk didiskusikan," kata Ganjar, Senin (13/1/2020).
Ia juga mengatakakan keberadaan Keraton Agung Sejagat tidak menjadi keresahan masyarakat.
"Pemerintah Purworejo harus memayungi langsung masyarakatnya, memberikan perlindungan, meminta klarifikasi sehingga bisa jadi jelas," tandasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Michael Hangga Wismabrata), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.