Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kapal Asing Masih Terdeteksi di Natuna | Pasangan Pengantin Baru Tewas di Kamar Kos

Kompas.com - 13/01/2020, 05:59 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Paska kunjungan Presiden Ri Jokowi Widodo dan gelar pasukan TNI di Laut Natuna, keberadaan kapal ikan asing (KIA) masih terdeteksi di perairan tersebut.

Dari pantauan udara yang dilakukan TNI, ditemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.

Sementara itu di Manado, sepasang pengantin baru ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Kecamatan Wenang, Kota Manado.

Korban bernama Gung Akbar (26) dan Rosna Sartika Kandong (27). Gung adalah seorang pegawai negeri sipil asal Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Sedangkan istrinya berasal dari Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung.

Dua berita tersebut mendapatkan perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Istri dibacok karena berhubungan intim dengan pria lain

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Faisal AfrihadiKOMPAS.COM/SYARIFUDIN Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Faisal Afrihadi
AP diamankan polisi karena membunuh istrinya sendiri pada Jumat (10/1/2020).

Pembunuhan dipicu karena AP emosi saat tahu istrinya berhubungan badan dengan pria yang berinisial CA di rumahnya sendiri.

Saat persetubuhan terjadi, AP sedang tidur di dekatnya.

Tak kuasa menahan emosi, AP langsung menngambil parang dan membacaok istrinya sendiri.

Sementara pria selingkuhan istrinya melarikan diri.

Sang istri kemudian dilarikan ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Sumbawa. Sayangnya nyawa sang istri tidak tertolong karena luka parah akibat abcokan.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Faisal Afrihadi mengatakan belum menerima laporn peristiwa tersebut.

Namun CA, pria selingkuhan korban yang sempat kabur kini mengamankan diri ke Polres Sumbawa untuk menghindari serangan dari suami korban.

"Kasus tersebut sampai saat ini belum ada yang melapor. Yang mengamankan diri saat ini adalah pasangan selingkuh sang istri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Faisal.

Baca juga: Istri Bersetubuh dengan Pria Lain di Samping Suaminya yang Sedang Tidur

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu (11/1/2020). Dalam patroli tersebut KRI Usman Harun-359 bersama KRI Jhon Lie-358 dan KRI Karel Satsuitubun-356 melakukan patroli dan bertemu enam kapal Coast Guard China, satu kapal pengawas perikanan China, dan 49 kapal nelayan pukat asing.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu (11/1/2020). Dalam patroli tersebut KRI Usman Harun-359 bersama KRI Jhon Lie-358 dan KRI Karel Satsuitubun-356 melakukan patroli dan bertemu enam kapal Coast Guard China, satu kapal pengawas perikanan China, dan 49 kapal nelayan pukat asing.

2. Kapal ikan asing di Natuna masih terdetekasi

Setelah kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan gelar pasukan TNI di Laut Natuna, keberadaan kapal ikan asing (KIA) di perairan tersebut masih terdeksi.

Hal tersebut terbukti dari pantauan udara yang dilakukan TNI menggunakan pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301.

Dari pemantauan itu, ditemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.

"Jumlahnya sekitar 30 KIA," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Yudho langsung menginstruksikan tiga kapal perang, yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359 dan KRI Jhon Lie 358 untuk melakukan upaya pengusiran.

Dalam keterangannya, Yudho mengaku akan menggunakan langkah persuasif terlebih dulu untuk mengusir KAI tersebut.

Saat ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan dengan kapal Coast Guard China agar KIA segera keluar dari wilayah Indonesia.

Baca juga: Pasca-kunjungan Jokowi di Natuna, Kapal Ikan Asing di Natuna Masih Terdeteksi

3. Pasangan pengantin baru tewas di kamar kos

Kedua mayat saat dimasukan ke dalam ruang jenazah di RS Bhayangkara Manado, Sabtu (11/1/2020) malamKOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Kedua mayat saat dimasukan ke dalam ruang jenazah di RS Bhayangkara Manado, Sabtu (11/1/2020) malam
Gung Akbar (26) dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27) ditemukan tewas bersimbah darah di indekos yang berada di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/1/2020).

Gung merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS). Ia berasal dari Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Sedangkan, Rosna berasal dari Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung.

Peristiwa suami istri tewas di Manado itu menghebohkan warga Sulawesi Utara lantaran foto jasad kedua korban beredar luas di media sosial.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya pasangan pengantin baru itu.

"Yang pasti, jasad kedua korban harus diotopsi untuk mengetahui sebab-sebab kematian," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat, Sabtu malam.

Baca juga: Mencari Tahu Penyebab Tewasnya Pasangan Pengantin Baru di Manado

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin (kiri dan memegang mik) memaparkan kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55). Tampak dua orang tersangka, Zuraida dan tersangka lainnya.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin (kiri dan memegang mik) memaparkan kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55). Tampak dua orang tersangka, Zuraida dan tersangka lainnya.
4. Hakim Jamaludin miliki harta Rp 48 miliar

Jamaludin, hakim Pengadilan Negeri Medan yang tewas pada (29/11/2029), saat masih hidup pernah menyatakan ingin bercerai dengan Zuraida, sang istri.

Rencananya pemberkasan gugatan cerai akan dilakukan pada Senin (2/12/20291. Namun Jamaludin ditemukan tewas pada Jumat (29/11/2029).

Perceraian tersebut rencananya akan diproses oleh salah seorang pengacara di Kota Medan, Maimunah.

Maimunah mengatakan saat mengurus perceraian, Jamaludin bercerita bahwa ia memiliki kekayaan mencapai Rp 48 miliar.

"Jadi waktu mau cerai itu dibilang pokoknya Rp 30 miliar itu berbentuk aset dan Rp 18 miliar itu uang tunai," jelasnya.

Namun, Maimunah mengatakan bahwa calon kliennya tak menyebutkan di mana uang tersebut disimpan.

Lalu, ia menjelaskan bahwa Jamaluddin berencana membagi-bagikan hartanya kepada seluruh anak-anaknya, termasuk anak dari mantan istri yang pertama dan istri keduanya, Zuraida Hanum

"Jadi bapak berencana bagikan ajalah aset-aset yang ada sama anak-anak. Lalu September akhir tanggal 22 September itu dibilang kalau ngamuk ibu itu (Zuraida) enggak mau dibagikan surat-suratnya. Jadi surat itu enggak mau dibagikan ibu itu, entah surat tanah atau apalah itu," jelasnya sambil memeragakan ucapan Jamal.

Baca juga: Hakim PN Medan Dibunuh Istrinya, Pengacara Sebut Korban Ingin Cerai dan Miliki Harta Rp 48 Miliar

5. Tabung gas bocor, satu keluarga tewas terbakar

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran
Satu keluarga di Kelurahan Panggentungang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tewas terbakar di dalam rumah, Kamis (9/1/2020).

Korban yang meninggal adalah Mansyur (36), Hermiati (26) dan satu balita Muhammad Alif (1).

Diduga kuat kebakaran di rumah tersebut terpicu oleh tabung gas LPG bocor. Saat Hermiati menyalakan kompor, api langsung menyambar seluruh barang di dalam rumah.

"Jadi dia (Harmiati) mau masak kodong. Pas nyalakan kompor, api langsung memenuhi seisi rumah," kata Kapolsek Somba Opu Polres Gowa AKP Jamaluddin, Jumat (10/1/2020) malam.

Anggota keluarga tidak sempat menyelamatkan diri karena api membakar rumah dengan cepat. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa mereka tidak dapat diselamatkan.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, warga di sekitar juga mendengar suara ledakan yang cukup besar dari rumah korban.

Baca juga: Tabung Gas Bocor, Satu Keluarga Tewas Terbakar di Dalam Rumah

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Syarifudin, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Farid Assifa, Setyo Puji, Rachmawati)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com