Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahan, Belasan Siswa SMK Kulon Progo yang PKL di Kapal Ikan di Timika Kabur

Kompas.com - 12/01/2020, 16:13 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com -Belasan pelajar dari  SMK Negeri 1 Temon Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat melarikan diri saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) bersama dua kapal motor (KM) penangkap ikan.

Mereka turun dari salah satu kapal motor yang sedang bersandar di Timika, Papua.

Para pelajar ini turun dari kapal lantas meminta perlindungan pada komunitas Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu  (KKJB) di Timika.

Baca juga: Tak Dikontrak, Pegawai Magang Transjakarta Demo di Balai Kota

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Temon Fauzi Rokhman membenarkan kabar ini.

Namun, ia mengaku belum tahu pasti apa penyebab para siswa undur di tengah mereka melakoni kegiatan magang ini.

"Belum tahu pasti kenapa. Kami masih mencari tahu. Karena itu, kami dan para guru berangkat ke sana (Timika)," kata Fauzi melalui sambungan selular, Sabtu (11/1/2020).

Fauzi mengungkapkan, dirinya mesti memperoleh keterangan lengkap dari pihak para pelajar. Ia pun belum bersedia mengungkap apa penyebab kejadian ini.

Sejauh ini, SMK Negeri 1 Temon sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Fauzi bersama 2 guru lain berangkat ke Timika hari ini, untuk menggali keterangan dari para siswa sekaligus menjemput.

Mereka juga akan bertemu dengan pemilik komunitas kerukunan Jawa serta pemilik dan nakhoda kapal yang diikuti para pelajar.

Sebanyak 16 siswa SMK 1 Temon melakoni magang berlayar pada 2 kapal penangkap ikan KM RJ dan FA.

Satu kapal diikuti 10 siswa, sisanya di kapal lain. Mereka pelajar  kelas 11 Jurusan Nautika dan Teknika.

"Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di mana pekerjaannya adalah seluk beluk di kapal penangkapan ikan itu, bisa mesin, bisa alat tangkap dan mengoperasi alat tangkap," kata Fauzi.

Mereka sebenarnya tengah menjalani praktek lapangan selama 6 bulan, dengan sekitar 3-4 bulan di antaranya ada kegiatan berlayar.

Belum genap 1 bulan, peristiwa siswa memilih berhenti pun terjadi. Sebagian besar siswa kabur dan menginginkan pulang ke Kulon Progo.

Pihak sekolah pun belum bisa menentukan sikap sebelum bertemu semua pihak lantaran magang di kapal ini bersifat wajib dan menjadi salah satu syarat lulus sertifikasi.

Baca juga: Pegawai Magang Demo Minta Dikontrak, Ini Kata PT Transjakarta

Dihubungi terpisah, Kapolsek Temon Kompol Setyo Hery Purnomo mengungkapkan, pihaknya turut mengikuti perkembangan peristiwa ini.

Hery mengungkapkan hanya 4 siswa saja yang  akhirnya tidak meneruskan perjalanan bersama kapal ikan. Selebihnya sedia kembali berlayar. Pihak sekolah pun kini tengah menjemput mereka di Timika.

"Kami sebatas memantau dan sudah berkoordinasi agar pihak sekolah  menghubungi wali murid. Dari sana diketahui 4 anak yang kembali ke pihak sekolah. Tidak semua yang ingin pulang atau dipulangkan. Yang lainnya praktek berlayar," kata Heri juga lewat sambungan telpon.

Ia menjelaskan, kasus ini sudah berlangsung sejak Senin. Awalnya, pihak sekolah menerima kabar semua pelajar sekolahnya melarikan diri saat RJ dan FA sandar di Timika.

Mereka beralasan turun lantaran kehidupan dan pekerjaan di kapal itu sangat berat. Mereka turun dan berlindung di KKJB.

KKJB dan sekolah saling komunikasi mulai Selasa malam.

Sejak itu, sekolah merapatkan kasus ini dengan pihak keluarga siswa. Empat siswa ditarik pulang. Sabtu ini, kepala sekolah dan beberapa guru berangkat ke Timika menjemput mereka. 

"Hanya 4 siswa dikembalikan. Lainnya melanjutkan," kata Hery.

Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Handri Tatik Widayati mengungkapkan, pihaknya turut memantau terus perkembangan kasus ini dan pihak sekolah sudah langsung berangkat ke Timika. Ia berharap ke depan pihak sekolah melakukan evaluasi terhadap praktek industri seperti ini. 

"Mungkin perlu evaluasi di mana tempat PKL itu yang dekat-dekat saja," kata Hendri juga via telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com