Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru SDN di Kaki Gunung Walat Saat Merasakan Meja dan Kursinya Terangkat

Kompas.com - 11/01/2020, 13:19 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Namun, saat itu, kejadiannya tidak diketahui karena sedang libur setelah pembagian rapor.

''Saat libur ada yang lapor, katanya ada keramik yang hancur di kelas empat, naik ke atas. Saya langsung ke sekolah, saya anggap rusak biasa, rusaknya satu baris lalu saya perbaiki,'' kata Epi, yang juga sedang berada di SDN 10 Cibadak.

Namun, lanjut dia, pada keesokan harinya ada lagi lantai keramik yang kembali retak-retak di kelas lima.

Karena Senin (6/1/2020) akan dimulai kembali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) akhirnya langsung diperbaiki bersama-sama para guru.

''Kalau yang kejadian hari ini, di kelas dua diketahui langsung karena proses KBM sedang berlangsung,'' ujar dia.

Menurut Epi, setelah kejadian yang terakhir ini, langsung mengecek ke beberapa ruang kelas.

Ternyata selain ruang kelas 2, 4 dan 5 yang terjadi retak-retak pada lantai keramiknya juga di kantor atau ruang guru keramik-keramiknya mulai terlihat terangkat.

Baca juga: Tanah Longsor Terjang Kaki Gunung Walat Sukabumi, Rumah Rusak, Jalan Desa Terputus

''Dinding-dinding juga ada yang retak,'' kata Epi.

Upaya ke depan, lanjut dia, masih menunggu hasil kajian atau petunjuk dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.

Dia pun sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan juga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

''Kejadian ini, apakah termasuk hal yang perlu ditangani khusus atau hanya biasa-biasa saja. Jadi, kami masih menunggu hasil kajian dari instansi terkait,'' kata dia.

Epi menambahkan untuk Sabtu (11/01/2020) besok tidak ada proses KBM. Proses KBM kembali rutin dimulai Senin (13/01/2020) lusa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com