Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru SDN di Kaki Gunung Walat Saat Merasakan Meja dan Kursinya Terangkat

Kompas.com - 11/01/2020, 13:19 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Puluhan pelajar SD Negeri 10 di lereng perbukitan Gunung Walat, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, dikagetkan dengan suara keras berbunyi gemertak di dalam kelasnya, Jumat (10/1/2020) pukul 10.00 WIB.

Peristiwa ini terjadi hanya dialami siswa kelas dua saja yang lokasinya di ujung bangunan.

Mendengar suara yang akhirnya diketahui dari retaknya keramik di lantai, puluhan pelajar beserta wali kelasnya langsung berhamburan keluar menyelamakan diri.

''Saya lagi menilai pelajaran anak-anak, tiba-tiba meja naik terangkat dan kursi yang saya duduki sebelahnya terasa terangkat, lalu ada bunyi keras krek, krek, krek,'' ungkap Wali Kelas 2, Maman Sulaeman, saat ditemui Kompas.com, di SDN 10, Jumat sore.

Baca juga: Bangunan SDN di Kaki Gunung Walat Lantainya Retak-retak, Diduga karena Tanah Bergerak

Dia melihat ke arah sumber suara yang didengarnya. Ternyata, suara itu dari retaknya lantai keramik sepanjang sekitar 3,5 meter dengan lebar 30 sentimeter ke arah pintu.

Begitu juga anak-anak yang duduknya di depan sempat terlihat panik karena mendengar suara tersebut.

Namun, lanjut dia, karena dikhawatirkan kejadian yang baru dialaminya itu dampak gempa bumi, anak-anak langsung disuruh keluar untuk menyelamatkan diri.

''Perasaan tuh tanah bergetar, saat itu saya juga merinding, saya pun sempat loncat dari kursi. Tapi, saat saya keluar, ternyata di luar tidak ada apa-apa, cuma kejadiannya hanya di kelas saya saja,'' tutur dia.

Setelah kagetnya reda, dia pun bersama siswanya kembali masuk ke dalam ruang kelasnya untuk mengecek kondisinya.

Ternyata setelah dicek ulang, suara gemertak itu memang berasal dari lantai keramik yang retak-retak.

Dia pun langsung menggeserkan meja beserta kursinya, dan menemukan di bawah mejanya keramik juga retak-retak.

Dia pun melihat dinding di sudut ruang kelas ternyata ada retakan sekitar 6 sentimeter dengan panjang dari bawah ke atas sekitar 2 meter.

Baca juga: Tanah Bergerak di Gunung Walat Sukabumi, Warga Mulai Mengungsi

''Selain itu, sudut dinding yang retak ini pun menembus ke sudut dinding kelas sebelah,'' ujar Maman, sambil menunjukkan ke dinding-dinding yang retak.

Saat liburan dua kelas rusak

Kepala SDN 10 Epi Mulyadi menuturkan, kejadian serupa berupa retak-retak lantai keramik sempat terjadi di dua ruang kelas yang lain.

Namun, saat itu, kejadiannya tidak diketahui karena sedang libur setelah pembagian rapor.

''Saat libur ada yang lapor, katanya ada keramik yang hancur di kelas empat, naik ke atas. Saya langsung ke sekolah, saya anggap rusak biasa, rusaknya satu baris lalu saya perbaiki,'' kata Epi, yang juga sedang berada di SDN 10 Cibadak.

Namun, lanjut dia, pada keesokan harinya ada lagi lantai keramik yang kembali retak-retak di kelas lima.

Karena Senin (6/1/2020) akan dimulai kembali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) akhirnya langsung diperbaiki bersama-sama para guru.

''Kalau yang kejadian hari ini, di kelas dua diketahui langsung karena proses KBM sedang berlangsung,'' ujar dia.

Menurut Epi, setelah kejadian yang terakhir ini, langsung mengecek ke beberapa ruang kelas.

Ternyata selain ruang kelas 2, 4 dan 5 yang terjadi retak-retak pada lantai keramiknya juga di kantor atau ruang guru keramik-keramiknya mulai terlihat terangkat.

Baca juga: Tanah Longsor Terjang Kaki Gunung Walat Sukabumi, Rumah Rusak, Jalan Desa Terputus

''Dinding-dinding juga ada yang retak,'' kata Epi.

Upaya ke depan, lanjut dia, masih menunggu hasil kajian atau petunjuk dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.

Dia pun sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan juga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

''Kejadian ini, apakah termasuk hal yang perlu ditangani khusus atau hanya biasa-biasa saja. Jadi, kami masih menunggu hasil kajian dari instansi terkait,'' kata dia.

Epi menambahkan untuk Sabtu (11/01/2020) besok tidak ada proses KBM. Proses KBM kembali rutin dimulai Senin (13/01/2020) lusa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com