Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Penumbra, Ini Tradisi Unik Masyarakat di Berbagai Daerah

Kompas.com - 11/01/2020, 11:36 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Hingga saat ini tradisi tersebut masih dipercaya oleh beberapa masyarakat. Tak terkecuali warga Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Mereka menggelar gejog lesung saat terjadi gerhana pada Rabu (31/1/2018) lalu.

Warga memukul lesung dengan kayu hingga suara nyaringnya terdengar silih berganti. Beberapa orang juga memukul kentongan mengiringi berpadunya irama lesung dan kayu.

Mereka melantunkan shalawat dan tembang-tembang Jawa. Sejumlah warga lainnya bernyanyi sembari bertepuk tangan.

Selain melestarikan tradisi, tabuh lesung ini juga diyakini mempererat hubungan antarwarga. Sebab saat gerhana, mereka dapat berkumpul.

"Keercayaan (mengenai cerita raksasa) ini masih dipercaya, terlepas dari cerita itu, kami ingin melestariakn budaya," kata seorang warga Haryanto.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Gerhana Bulan Penumbra Dini Hari Nanti 11 Januari

3. Tradisi bangunkan ternak

Warga di Pamekasan, Jawa Timur memiliki tradisi tak kalah menarik saat gerhana bulan terjadi.

Mereka membangunkan hewan ternak, membangunkan anak-anak-anak serta memukul-mukul pepohonan yang dianggap tidur.

Salah seorang warga Desa Sumber, Desa Lancar, Kecamatan Larangan Muslimah mengaku membangunkan ternak kambing dan ayam di kandangnya setelah mengetahui ada gerhana bulan.

"Kata kakek saya, gerhana bulan itu terjadi karena perasaan sakitnya bulan atas meninggalnya keturunan nabi. Maka seluruh mahluk, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan harus dibangunkan untuk ikut merasakan duka pula," ungkapnya.

Tradisi tersebut, kata Muslimah, ada sejak dirinya masih kecil hingga saat ini usianya telah paruh baya.

Meski demikian, ia mengaku tradisi membangunkan ternak dan pepohonan tersebut sudah mulai punah.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Markus Makur, Markus Yuwono, Taufiqurrahman, Mela Arnani | Editor : Aprillia Ika, Erwin Hutapea, Inggried Dwi Wehaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com