Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Ratusan Warga Keracunan Ikan Tongkol: Santapan Perayaan Tahun Baru hingga Sampel Diteliti

Kompas.com - 02/01/2020, 18:01 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Ratusan warga Jember, Jawa Timur mengalami keracunan.

Sumber keracunan diduga dari ikan tongkol yang dikonsumsi warga.

Dinas Kesehatan Jember mencatat, hingga Kamis (02/01/2020) jumlah warga yang mengalami keracunan mencapai 250 orang.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun oleh Kompas.com:

Baca juga: Memahami Keracunan Makanan dari Kasus Bangkai Daging Kambing di NTT

1. Didapat dari tempat pelelangan ikan, disantap saat tahun baru

Para penjual ikan di Kolkatta, India. DIBYANGSHU SARKAR / AFPDIBYANGSHU SARKAR / AFP Para penjual ikan di Kolkatta, India. DIBYANGSHU SARKAR / AFP

Salah satu korban keracunan ikan tongkol adalah Wasilaturahmi, warga RT 01 RW 18 Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember.

Ia bercerita, ikan tongkol yang disantapnya didapat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger.

Menurut Wasilaturahmi, tak ada yang mencurigakan dari tanda-tanda luar fisik ikan tongkol tersebut.

Ikan tongkol, lanjutnya, terlihat segar dan bersih.

Baca juga: 119 Warga Jember Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ikan Tongkol

2. Gejala keracunan: gatal, mual, pingsan, tak bisa kentut

Korban keracunan ikan tongkol saat berada di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Bagus Supriadi Korban keracunan ikan tongkol saat berada di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember

Wasilaturahmi mengaku menyantap ikan tongkol tersebut pada saat merayakan tahun baru.

Tak berselang lama setelah memakan ikan tongkol, ia merasakan gejala yang tak lazim pada tubuhnya.

Awalnya, Wasilaturahmi merasakan gatal pada bagian lidahnya. Namun ia terus menghabiskan ikan tersebut.

“Sampai pingsan, sadar sudah dibawa ke Puskesmas, tidak bisa kentut, perut terasa eneg (mual),” jelasnya.

Saat ini ia dirawat di Puskesmas Patrang, Jember, Jawa Timur.

Baca juga: Warga Jember yang Keracunan Ikan Tongkol Bertambah Jadi 250 Orang

3. Korban mencapai 250 orang

Ilustrasi keracunan.Shutterstock Ilustrasi keracunan.

Melansir Antara, hingga Kamis (02/01/2020) pagi tercatat 250 orang mengalami keracunan ikan tongkol.

"Jumlah korban yang keracunan terus bertambah seiring dengan bertambahnya warga yang datang ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Jember Dyah Kusworini, seperti dilansir dari Antara.

Tercatat lebih dari 25 puskesmas merawat ratusan korban keracunan ikan tongkol.

Mengacu data, Puskesmas Nogosari merawat korban keracunan ikan tongkol dengan jumlah terbanyak yakni 23 orang. Disusul kemudian Puskesmas Mayang dengan 20 kasus.

Baca juga: Belajar dari Kasus Bangkai Daging Kambing, Berikut Hal yang Harus Dilakukan apabila Keracunan Makanan

4. Sampel diteliti

Foto Dokumentasi Polsek Puger: Muspika Kecamatan Puger saat mengecek ikan tongkol yang dijual oleh pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) PUger Kabupaten Jember Bagus Supriadi Foto Dokumentasi Polsek Puger: Muspika Kecamatan Puger saat mengecek ikan tongkol yang dijual oleh pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) PUger Kabupaten Jember

Dyah mengungkapkan, belum dapat menyimpulkan penyebab keracunan massal yang dialami warga.

Namun sisa ikan tongkol yang diduga meracuni, saat ini tengah diteliti.

“Petugas akan mengambil sampel dari sisa makanan yang ada,” katanya.

Sampel ikan tongkol bakal dibawa ke laboratorium di Surabaya untuk pemeriksaan mikrobiologis dan kimiawi.

Polisi dan tim gabungan juga melakukan pengecekan ke Tempat Pelelangan Ikan Puger.

“Kami hanya koordinasi untuk meminimalisir terjadinya KLB keracunan ikan yang berasal dari TPI Puger,” terangnya.

Pengecekan langsung dilakukan terhadap penjual ikan di tempat tersebut. Kemudian, tim gabungan menerangkan mengenai mana ikan yang layak untuk dijual di area TPI Puger.

Sumber : Kompas.com (Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : David Oliver Purba, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina), Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com