Sugeng Lono Raharjo, tokoh warga Kaliwiru mengatakan taman tersebut dibangun di tanah tak bertuan selus 7 hektar di aliran Sungai Progo, salah satu sungai yang membelah Yogyakarta.
Baca juga: Kamijoro, Taman Bendungan Paling Instagenic di Kulon Progo
Lahan tersebut kerap disebut wedi kenser yakni bekas aliran sungai yang dijadikan lahan untuk bercocok tanam.
Awalnya lahan tersebut dimanfaatkan 60 kepala keluarga untuk menanam kolonjono, rumput untuk pakan kambing dan sapi.
Sugeng mengatakan warga rela menyerahkan lahan tersebut untuk dibangun taman karena taman bendungan tersebut akan dikelola langsung oleh warga.
"Sehingga mereka lapang dada menyerahkan ke pemerintah," kata Lono, seorang pensiunan guru.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua | Editor: David Oliver Purba, Sri Anindiati Nursastri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.