KOMPAS.com - Polisi melakukan penyelidikan terhadap peristiwa terbaliknya perahu yang menenggelamkan tujuh pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (12/12/2019).
Seperti diketahui, akibat musibah itu, satu dari tujuh pelajar korban tenggelamnya perahu dinyatakan tewas karena diduga tidak bisa berenang.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan mengatakan belum mengetahui penyebab pasti tenggelamnya perahu tersebut.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Berikut ini fakta selengkapnya :
Baca juga: Perahu Terbalik, Tujuh Pelajar Tenggelam, Satu Tewas
Musibah tenggelamnya perahu itu bermula saat korban menghadiri acara pernikahan gurunya.
Ketujuh korban itu di antaranya adalah Kiky (13), Ilfah (14), Puteri Ayu Indar (13), Hajrah (13), Fadly (14) dan Muhammad Ibnu Zaki (13) serta Wildan Ramadhan (13).
Usai menghadiri acara pernikahan itu, sekitar pukul 14.00 Wita para pelajar tanpa sepengetahuan gurunya kemudian pergi bermain di bantaran sungai Jeneberang yang tak jauh dari lokasi hajatan.
Para pelajar tersebut kemudian bermain menggunakan perahu yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas di sungai.
Baca juga: Perahu Terbalik di Perairan Pangandaran, Satu Nelayan Hilang
Salah seorang korban selamat, Wildhan Ramadhan mengatakan perahu yang digunakan untuk bermain dengan temannya itu tak lama kemudian terbalik dari jarak 2 meter dari tepi sungai.
Meskipun sudah saling membantu untuk menyelamatkan diri, namun satu dari tujuh temannya yang berada diatas perahu itu bernasib malang, dan tidak berhasil diselamatkan.
"Saya lihat terbalik perahu jadi saya langsung lompat ke sungai dan memang saya fokus sama yang perempuan (siswi), sehingga satu orang saya tidak mampu selamatkan" kata Wildhan Ramadhan, yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Perahu Terbalik Dihantam Ombak, Nelayan di Cilacap Hilang