JEMBER, KOMPAS.com – Ada yang berbeda dalam penampilan polisi di Jember, Jawa Timur, untuk menghadapi para pendemo yang berlangsung di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Kamis (12/12/2019).
Para personel kepolisian berbaris rapi memakai peci putih. Sementara, para pendemo memakai peci hitam dan sebagian menggunakan sarung.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kami humanis, aksi ini adalah aksi damai dan istighosah,” kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.
Baca juga: Ratusan Warga Jember Gelar Aksi 1212 Tolak Radikalisme
Menurut Alfian, Polres Jember akan melakukan pengamanan dengan santun, humanis dan religius.
Untuk itu, para anggota polisi diwajibkan menggunakan atribut peci putih.
Adapun, aksi demo tersebut meminta agar pemerintah tegas terhadap lembaga atau yayasan yang terindikasi ada paham radikalisme.
Sebab, hal itu dinilai bisa memicu perpecahan di antara lapisan masyarakat.
Para pendemo menyerukan penolakan terhadap paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Selain itu, mereka juga menolak aksi kelompok yang menghujat para ulama.
“Topi bangsa mengajak masyarakat secar luas, bahwa keberagaman dan perbedaan itu indah,” ujar Agus Harimurti salah satu pengunjuk rasa.
Sementara itu, Ketua DPRD Jember Itqon Syaufi mengatakan, pihaknya akan mengawasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Jember.
“Jangan sampai Pemda memberi ruang kepada radikalisme, muali dari ekstrem kanan dan ekstrem kiri,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.