Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Jember Gelar Aksi 1212 Tolak Radikalisme

Kompas.com - 12/12/2019, 12:57 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Ratusan warga Jember yang tergabung dalam Tolak Penjajahan Ideologi Bangsa (Topi Bangsa) berkumpul di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember Kamis (12/12/2019).

Mereka menuntut agar pemerintah daerah mengawasi gerakan radikalisme dan mengkaji ulang lembaga atau yayasan yang terindikasi sebagai kelompok radikal.

“Di Jember ada kontra tradisi budaya, ada adik-adik mahasiswa ada yang terindikasi melawan ideologi bangsa,” kata Agus Harimurti, koordinator lapangan.

Baca juga: Jelang Natal, TNI dan Polri Membantu Membersihkan Gereja di Jember

 

Dia menyarankan, agar ada pembinaan yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan ulama di Jember.

Diakuinya, sudah ada lembaga di Jember yang terindikasi sebagai kelompok radikal.

“Memang sudah ada, tapi saya tidak bisa menyebutkan, itu di internal kami. Sudah ada benturan konflik di tengah masyarakat. Topi Bangsa hadir menengahi persoalan itu,” terangnya.

Aksi ini adalah untuk menolak warga yang merongrong keutuhan NKRI. “Kita akan terus berjuang dengan lintas ormas dan masyarakat, kami ingin Jember aman,” tegasnya. Untuk itu, pemerintah diminta lebih tegas untuk mengkaji ulang lembaga tersebut.

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal yang mengadapi para pendemo menyampaikan pengamanan dilakukan pada para pendemo. “Ada tiga kompi personel pengamanan kegiatan aksi ini,” akunya.

Baca juga: Hujan dan Angin Kencang Sebabkan Sejumlah Pohon Tumbang di Jember

Menurut dia, Polres Jember sudah berkoordinasi dengan intelijen, MUI, FKUB dan lembaga lainnya untuk melakukan mapping untuk antisipasi gerakan radikalisme. “Aksi intoleransi masih belum ada di Jember, tapi tetap kami antisipasi agar tidak terjadi,” jelasnya.

Langkah yang sudah dilakukan adalah melakukan koordinasi antar lembaga. Selain itu, juga sosialisasi pada masyarakat luas. “Kami juga melakukan monitoring,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com