Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mahasiswi Tewas Terkubur di Belakang Kos | Jasad Balita Ditemukan Tanpa Kepala

Kompas.com - 10/12/2019, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita populer nusantara kali ini diawali dengan hilang tiga hari, mahasiswi ditemukan terkubur di belakangg kos.

Wina Mardiani (20), mahasiswi semester lima Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu, ditemukan tewas terkubur dibelakang kamar indekosnya yang berada di Jalan Beringing, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019), sekitar pukul 17.00 WIB, setelah hilang selama tiga hari.

Jasad korban pertama kali ditemukan pihak keluarga karena korban menghilang tanpa jejak selama tiga hari.

Pencarian yang dilakukan pihak keluarga berawal dari ditemukannya sandal milik korban di belakang kosan yang ditempati korban. Selanjutnya pihak keluarga menemukan bekas galian, saat digali ternyata ditemukan jasad korban.

Satu jam sebelum jasad korban ditemukan, pasangan suami istri penjaga kos berinisial TK dan PD tempat korban ditemukan pergi mendadak.

 

Berita ini pun menjadi perhatian pembaca Kompas.com.

Sementara itu, berita ditemukannya jasad balita tanpa kepala juga menjadi perhatian pembaca.

Saat ditemukan warga di parit besar Jalan Pangeran Antasari II, Samarinda, Kalimantan Timur, jasad balita sudah tak utuh. Selain tanpa kepala, kaki dan tangan pun terputus, tulang di bagian dada tampak keluar.

Meski kondisi balita yang ditemukan sudah tak dikenali lagi, kedua orangtua bocah yang hilang dua pekan menyakini kalau jasad itu adalah anak mereka, Yusuf Achmad Ghazali (4).

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Hilang tiga hari, mahasiswi ditemukan terkubur di belakang kos

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Setelah tiga hari menghilang, Wina Mardiani (20), mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu, ditemukan meninggal dunia terkubur di belakang kosan yang ia tempati di Jalan Beringing, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019) sore.

Jasad pertama kali ditemukan pihak keluarga, yang mencari keberadaan korban menghilang tanpa jejak selama tiga hari.

Pencarian menemukan titik terang saat pihak keluarga menemukan sandal milik korban di belakang kosan yang ditempati korban.

Selanjutnya pihak keluarga menemukan bekas galian. Saat digali ternyata ditemukan jasad korban.

"Melihat kondisi saat ditemukan, kami perkirakan bahwa korban ini sudah dikubur kurang lebih 3 hari lamanya," kata Kapolsek Muara Bangkahulu, Kompol Jauhari.

Baca juga: Hilang 3 Hari, Mahasiswi Ditemukan Tewas Terkubur di Belakang Indekos

 

2. Jasad balita ditemukan tanpa kepala

Ibunda Yusuf, Melisari menangis saat mengetahui jasad balita yang ditemukan warga di parit adalah anaknya. Tampak hadir keluarga Yusuf di kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Ibunda Yusuf, Melisari menangis saat mengetahui jasad balita yang ditemukan warga di parit adalah anaknya. Tampak hadir keluarga Yusuf di kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.

Warga Samarinda dihebohkan dengan ditemukannya mayat balita tanpa kepala di parit besar Jalan Pangeran Antasari II, Kalimantan Timur, pada Minggu (8/12/2019).

Saat ditemukan, jasad balita sudah tak utuh. Selain tanpa kepala, kaki dan tangan pun terputus, tulang di bagian dada tampak keluar.

Meski kondisi balita yang ditemukan sudah tak dikenali, kedua orangtua bocah yang hilang dua pekan lalu menyakini jasad tersebut adalah anak mereka, Yusuf Achmad Ghazali, yang hilang misterius tanpa jejak di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syaharie, Samarinda, Jumat (22/11/2019).

Lukman, paman Yusuf mengatakan, keyakinan itu didasari beberapa kemiripan pada jasad laki-laki diperkirakan berusia 3-4 tahun.

Pada jasad ditemukan bekas baju tertuliskan Monas yang masih melekat di tubuh.

Yusuf diketahui menggunakan baju tersebut terakhir saat hilang. Oleh karena itu, keluarga Yusuf akhirnya membawa jenazah tersebut ke rumah duka keluarga setelah sempat dibawa ke kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Samarinda.

"Kami sudah tidak mengenali lagi keponakan kami dari fisik. Tapi pakaian yang digunakan mendekati kemiripan bahwa itu keponakan kami yang hilang 2 minggu lalu," ungkap Lukman, tadi malam di RSUD Abdul Wahab Syaharie.

Baca juga: Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Parit, Keluarga Yakin Itu Bocah PAUD yang Hilang

 

3. Tukang tampal ban bakar hiudp-hidup juru parkir

Pelaku pembakaran terhadap Sukarno dan Ivan, SM (50) dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Rembang, Kamis (5/12/2019).Dokumen Polres Rembang Pelaku pembakaran terhadap Sukarno dan Ivan, SM (50) dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Rembang, Kamis (5/12/2019).

Diduga sakit hati sering melihat istrinya berduaan dengan Sukarno di halaman sebuah hotel di Kota Rembang, SM (50) warga Kecamatan Rembang, yang berprofesi tukang tambal ban ini, nekat membakar Sukarno (39).

Akibat kejadian tersebut, Sukarno, warga Desa Seren, Kecamatan Sulang, Rembang tersebut akhirnya tewas setelah sempat menjalani perawatan intensif akibat luka bakar serius hingga 70 persen di RSUD dr Soetrasno, Rembang.

Saat SM menyiram Sukarno menggunakan bensin dalam botol plastik dan menyulutnya menggunakan korek api, teman Sukarno, Ivan Agus Setiyarno (34), juga ikut terbakar lantaran duduk bersebelahan.

Saat ini, Ivan warga Kota Rembang yang menderita luka bakar 40 persen itu masih dirawat di RSUD dr Soetrasno, Rembang.

"Kasus ini adalah asmara terlarang. Korban mengganggu mesra istri pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Bambang Sugito, saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Pergoki Istri berduaan di Hotel, Tukang Tambal Ban Bakar Hidup-hidup Juru Parkir

 

4. Wanita yang ditemukan tewas di indekos ternyata dibunuh kekasihnya

Tersangka pembunuhan terhadap Bian di dalam kost-nya di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah pada Rabu (4/12/2019), Samsir Halomoan Harahap (30) ditangkap di Kecamatan Gunung Tua, Padang Lawas Utara pada Jumat malam (6/12/2019). Tersangka mengaku perbuatanya dilakukan karena cemburu melihat pacarnya jam 07.00 wib baru pulang.Istimewa Tersangka pembunuhan terhadap Bian di dalam kost-nya di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah pada Rabu (4/12/2019), Samsir Halomoan Harahap (30) ditangkap di Kecamatan Gunung Tua, Padang Lawas Utara pada Jumat malam (6/12/2019). Tersangka mengaku perbuatanya dilakukan karena cemburu melihat pacarnya jam 07.00 wib baru pulang.

Setelah melakukan penyelidikan, aparat kepolisian Polsek Medan Baru, berhasil menangkap Samsir Halomoan Harahap (31), warga Kelurahan Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah, pembunuh Rubiah alias Bian (17), yang jenazahnya ditemukan di sebuah kamar indekos di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah Rabu (4/12/2019) lalu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, Samsir, ditangkap dengan barang bukti cutter yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa Rubiah.

"Jadi si tersangka ini punya hubungan khusus, tersangka merasa cemburu. Pada Rabu jam 07.00 WIB, pelaku melihat korban baru pulang sehingga tersangka beranggapan korban selingkuh dengan orang lain," ujar Dadan di Mapolsek Medan Baru, Senin (9/12/2019).

Antara korban dan pelaku saat itu bertengkar. Tersangka berupaya mengambil ponsel korban.

"Korban mengambil pisau cutter, melihat itu tersangka menangkap, memukul, serta memijak korban dan diduga juga menikam korban hingga meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Wanita yang Tewas di Indekos Medan Ternyata Dibunuh Kekasihnya

 

5. Nelayan kepiting tewas dimakan buaya

Ilustrasi buaya air asin Australia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi buaya air asin Australia.

Seorang nelayan kepiting bernama Sidik Kamseno (40), warga Dusun I, Desa Pagar Bulan, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), diduga tewas akibat diserang buaya ketika sedang mencari kepiting.

Korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Sungai Bangke, Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Sabtu (7/12/2019).

Kepala Seksi Wilayah II Taman Nasional Sembilang, Affan Absori mengatakan, peristiwa bermula saat korban berangkat dengan menggunakan satu kapal bersama tujuh rekannya menuju Sungai Bangke, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, untuk berburu kepiting.

Tiba di lokasi, para nelayan itu menyebar dengan perahu yang lebih kecil untuk mencari kepiting. Namun, menjelang sore korban mendadak tak kembali ke kapal hingga akhirnya dicari.

"Setelah dicari, kondisi korban ditemukan hanya setengah badan, diduga dimangsa buaya," kata Affan dikonfirmasi melalui ponsel,Senin (9/12/2019).

Baca juga: Nelayan Kepiting Tewas Dimakan Buaya, Badan Korban Tinggal Separuh

 

Sumber: KOMPAS.com (penulis: Zakarias Demon Daton, Firmansyah, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Dewantoro, Aji Yk Putra | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com