Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari, Ada 3 hingga 5 Perempuan di Jember Mengalami Kekerasan

Kompas.com - 09/12/2019, 11:23 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Tindak kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, cukup tinggi.

Berdasarkan data pengaduan yang diterima oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jentera Perempuan Indonesia, ada 3 sampai 5 perempuan mengalami kekerasan setiap hari selama 2019.

Hal itu disampaikan aktivis LBH Jentera saat menggelar kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16HAKTP) di Universitas Jember, Minggu (8/12/2019).

Laporan tersebut membuat Komunitas Rumah Teduh Indonesia mengajak warga agar mendesak pemerintah segera mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual.

“Masyarakat juga harus melihat kalau korban tindak kekerasan bukan hanya perempuan dan anak-anak, namun juga laki-laki,” kata Koordinator Rumah Teduh Linda Dwi Eriyanti.

Baca juga: Pemkot Salatiga Dukung Larangan Penjualan Daging Anjing

Menurut dia, kekerasan tersebut berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, juga tindak kekerasan seksual.

Tindak kekerasan itu pun terjadi di ruang publik, tidak hanya di ranah privat.

Untuk itu, Rumah Teduh Jember bersama lembaga dan komunitas pegiat anti kekerasan turut mengkampanyekan gerakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Gerakan itu berupa penandatanganan petisi menolak kekerasan terhadap perempuan.

Linda mengutip data dari Komnas Perempuan bahwa kekerasan terhadap perempuan pada 2017 mencapai 13.384 kasus.

Sedangkan, data yang masuk ke Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berjumlah 12.867 pada 2018.

“Setiap hari ada 35 orang perempuan, termasuk anak-anak mengalami tindak kekerasan seksual di rentang waktu antara 2001 - 2010. Artinya dalam dua jam, ada tiga perempuan Indonesia mengalami kekerasan seksual,” kata Linda.

Menurut Linda, kampanye ini dilakukan agar masyarakat lebih mengenal hal-hal penting seputar 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Dengan lebih mengenal, masyarakat kemudian bergandengan tangan untuk mendukung kampanye 16HAKTP.

“Kami mengajak kalian semua untuk kenali sekitarmu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com