YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mengunjungi Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, agak berbeda dengan dusun lainnya.
Di halaman rumah warga terdapat buah anggur yang bergelantungan hampir di setiap rumah.
Tak heran jika wilayah ini dikenal dengan kampung anggur.
Namun, untuk bulan Desember seperti saat ini, tak banyak buah anggur yang matang.
Sebab, buah anggur paling bagus dipanen pada bulan Juli hingga Oktober.
Sementara, pada bulan Desember biasanya digunakan untuk merawat tanaman sehingga bisa tetap berbuah.
Anggur Ukraina
Salah satu inisiator Kampung Anggur Plumbungan Rio Aditya mengatakan, awalnya dirinya menanam buah anggur lokal jenis isabela pada 2010.
Lalu, pada 2014, dirinya mengganti dengan menanam anggur ninel yang berasal dari Ukraina.
Ide awal ini untuk membumikan buah anggur kepada masyarakat luas, karena selama ini buah anggur dipandang hanya untuk kalangan atas.
Saat ini, di Dusun Plumbungan, hampir 85 persen masyarakat menanam anggur yang diletakkan di halaman rumah atau kebun.
Mereka menanam jenis anggur yang sama.
Pemilihan anggur jenis ninel ini karena mudah dikembangkan dan perawatannya pun mudah.
Varietas anggur Ninel juga tak mengenal musim dan dapat berbuah setiap tahun.
"Dengan adanya kampung anggur, dampak positif bisa dikonsumsi sendiri, bisa dijual orang lain, bisa menambah ekonomi keluarga," kata Rio saat ditemui di rumahnya, Selasa (3/12/2019).