Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Ada Kampung Anggur di Bantul

Kompas.com - 04/12/2019, 06:45 WIB
Markus Yuwono,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Untuk harga anggur jenis ninel, per kilogramnya seharga Rp100.000. Pembeli bebas memilih sendiri buahnya yang dipetik langsung dari pohonnya.

Apabila anggur di satu rumah penduduk sudah habis, pembeli bisa berpindah ke rumah penduduk lainnya.

Rio menjelaskan, anggur jenis ninel yang dikembangkan di Bantul ini tingkat kemanisaannya lebih tinggi dibandingkan di negara asalnya.

"Di sini lebih manis dibanding di sana (ukraina). Tingkat kemanisannya bisa mencapai 22 brix, hampir setara dengan gula pasir yang berada di angka 24 brix," ucap Rio.

Pada beberapa tahun terakhir, Rio dan warga lainnya mencoba untuk tidak menggunakan pestisida.

Untuk pemupukan, warga menggunakan pupuk kandang yang dipakai dua hari sekali.

Rio menyarankan agar pembeli dan wisatawan untuk datang pada bulan Juli sampai Oktober. Menurut dia, saat itu buah sedang dalam kondisi paling bagus.

Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi, hampir sebagian besar anggur yang tumbuh di pekarangan warga masih hijau.

Harus menunggu beberapa minggu lagi agar anggur siap dikonsumsi.

Bibit sebagai alternatif

Beberapa pengunjung yang tidak bisa membeli buah, ada juga yang membeli bibit, yang dijual mulai Rp125.000 per batang.

Untuk yang membeli bibit disarankan mempersiapkan lahan terlebih dahulu, dan jangan menggunakan lahan bekas tanaman yang terkena penyakit.

"Jangan menggunakan bekas lahan yang baru saja kena penyakit. Misalnya, cabai yang mati kena penyakit lalu dicabuti dan ditanami anggur. Pohon anggur ini rentan kena penyakit," ucap Rio.

Desi, salah seorang pengunjung asal Yogyakarta mengakui bahwa anggur hasil kebun warga Dusun Plumbungan tergolong manis, dan segar.

"Manis dan segar, apalagi bisa metik sendiri," ucapnya.

Pengunjung lainnya, Mustakim yang merupakan warga Kulon Progo mengaku membeli bibit untuk ditanam di lahan milik saudaranya.

"Kebetulan tadi juga ada saudara saya di Sleman titip satu untuk uji coba, karena dirinya sedang mencoba menjadi petani," kata Mustakim.

Baca juga: Kisah Polisi di Lamongan yang Dirikan Jasa Antar Jemput Gratis Siswa Yatim Piatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com