Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diguyur Hujan Deras, Satu Unit Rumah Subsidi Ambruk di Sukabumi

Kompas.com - 03/12/2019, 20:25 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjang perumahan Bumi Pakuwon Regency (BPR) di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (2/12/2019) sekitar pukul 23.00 Wib.

Sebanyak 1 unit rumah subsidi yang dibangun di atas lahan berkontur miring ambruk dan 1 unit rumah subsidi lainnya tergerus bagian lantai pinggirnya. Sedangkan 10 unit rumah subsidi lainnya terancam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat. Karena pemilik rumah sudah lebih dua bulan berada di rumah yang lain, sedangkan satu rumah lainnya masih kosong.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan tanah longsor ini diawali suara gaduh seperti ada yang menurunkan bebatuan dari truk. Selanjutnya diikuti suara lebih keras berupa rumah ambruk ke lerengan curam.

Baca juga: Ayah, Menantu, dan Tetangganya Tewas Terjatuh dalam Sumur di Sukabumi yang Diduga Beracun

"Saat itu saya dan suami belum tidur. Kami mendengar suara gaduh, kirain ada gempa, tapi tidak terasa getaran. Kami langsung keluar rumah," ungkap warga, Dewi Ermawati (31) kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Selasa (4/12/2019).

Dia menuturkan setelah berada di luar rumah bersama suaminya langsung mengecek ke sekeliling rumah. Ternyata suara gaduh itu berasal dari rumah tetangga yang ambruk tergerus longsor.

"Setelah keluar ternyata rumah Abah Dayat ambruk. Karena khawatir terjadi susulan, kami pun langsung mengungsi ke rumah adik yang juga masih di perumahan ini," tutur dia yang sedang hamil berusia enam bulan.

Warga lainnya, Mimi Sulaemi (67) menuturkan saat kejadian dirinya belum tidur. Dia sempat mendengar suara berisik seperti ada yang menurunkan bebatuan dari truk. Setelah itu diketahui bahwa rumah tetangganya paling ujung di pinggir lereng curang ambruk.

"Padahal setengah jam sebelum ambruk di rumah itu banyak warga sepertinya yang ronda melihat kondisi rumah Abah Dayat. Karena dari sore di sini diguyur hujan deras," tutur dia yang sudah menghuni perumahan sekitar setahun itu.

Baca juga: 2 Motor Tabrakan di Jalan Selabintana Sukabumi, 2 Orang Tewas

Bupati Sukabumi imbau warga waspada

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan menyusul sudah memasukinya musim hujan. Terutama bagi perumahan, permukiman dan perkampungan yang rawan longsor.

"Saya berharap masyarakat hati-hatilah dalam menghadapi perubahan dari kemarau ke musim hujan ini," imbau Marwan saat dihubungi Kompas.com saat di RSUD Sekawarngi, Cibadak, Senin (2/12/2019) kemarin.

Dia menuturkan masyarakat juga harus mencermati kondisi di lingkungannya masing-masing. Karena saat ini sedamg berlangsung perubahan dari musim kemarau ke.musim hujan. Apalagi yang berada di daerah lereng dan di bawah tebing.

"Melihat perubahan tanah, misalnyan bila melihat ada tanah yang retak terutama di daerah tebing atau lereng, warga harus waspada," tutur dia.

Bila melihat ada retakan tanah atau gejala tanah longsor segera berkoordinasi atau melaporkan kepada Ketua RT, Ketua RW aparat desa setempat. Sehingga dapat segera ditanggulangi atau ditangani.

Baca juga: Penyintas Tanah Retak di Sukabumi Resah, Tanah Kembali Bergerak dan Rumah Retak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com