Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sumur di Lamongan Semburkan Lumpur dan Gas, Mudah Terbakar hingga Terdengar Suara Ledakan

Kompas.com - 29/11/2019, 16:19 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Shofiah menerangkan, jika kedatangan perwakilan dari ESDM Jawa Timur melakukan tinjauan pada hari ini lebih kepada penelitian adanya kandungan gas yang dapat membahayakan warga sekitar lokasi.

"Untuk potensi (kandungan gas) sepertinya belum, tapi kali ini lebih pada kandungan gas dan bahayanya terhadap warga sekitar," katanya.

Baca juga: Seharian Warga Bogor Mencium Bau Gas, Ini Biang Keladinya

 

4. Fenomena alam

Enam orang peneliti dari utusan dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, sudah melakukan penelitian di sumur teras rumah milik pasutri Puri dan Sika yang mengeluarkan campuran lumpur, air dan gas.

"Ini kan fenomena alam. Namanya zero gas, gas yang terperangkap di permukaan. Atau biasa juga kami menyebutnya gas rawa," ujar salah seorang yang turut melakukan penelitian dari Pertamina, Heru Widodo, saat ditemui usai melakukan penelitian di lokasi, Kamis (28/11/2019).

Dijelaskannya, tujuan utama dirinya bersama tim gabungan melakukan penelitian di lokasi mengetahui dampak dan potensi bahaya yang ditimbulkan terhadap masyarakat di sekitar lokasi.

"Tadi hanya mengecek, potensi bahaya karena ini perkampungan penduduk, terutama adanya kandungan gas H2S (hidrogen sulfide) dan metana, kami coba mengecek kandungannya," ujarnya.

Baca juga: Seharian Warga Bogor Cium Bau Gas Menyengat, Khawatir Ada Kebocoran

 

5. Gas mudah terbakar

Dari hasil penelitian yang dilakukan sementara, sambungya, tim mendapati bila gas yang keluar dari sumur milik warga tersebut mudah terbakar.

"Ternyata setelah diukur, setelah dites kandungan gas metana masih tinggi di atas ambang batas 10 persen dengan potensi terbakar. Sementara, H2S itu nilainya sekitar 2,7 ppm itu masih di bawah ambang batas karena standar itu 10 ppm, jadi masih aman untuk manusia," pungkas dia.

Untuk melakukan pantauan secara berkala, tim akan secara kontinu meminta laporan dari pihak desa setempat.

Terlebih, tekanan gas juga diketahui sudah mulai menurun dibanding hari sebelumnya.

Baca juga: Tim Peneliti: Gas di Sumur Warga Lamongan Mudah Terbakar

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor: Robertus Belarminus, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com