Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pulau Mungil Flores Diselamatkan Sumur Tua Berusia Ribuan Tahun yang Tak Pernah Kering

Kompas.com - 21/11/2019, 10:18 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang melanda Pulau Flores, NTT, membuat sebagian besar daerah alami krisis air minum. 

Salah satu daerah yang terkena dampak kemarau panjang adalah Kabupaten Sikka. 

Sudah hampir delapan bulan warga alami krisis air bersih. Ada yang mengambil air keruh di kali, ada pula yang mengandalkan air sumur meski rasanya asin.

Di balik krisis itu, di Pulau Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka punya cerita tersendiri. 

Di musim kemarau panjang tahun ini, warga tiga desa di pulau mungil itu terselamatkan air sumur tua yang tidak pernah kering. Usia sumur tua itu sudah ribuan tahun. 

Marhaing, salah seorang tokoh masyarakat Desa Kojagete Pulau Kojadoi menuturkan, sumur itu ada sejak zaman penjajahan Jepang. 

Ia menyebut, kala itu Raja Don Thomas dari Sikka biasa melakukan kegiatan dan pertemuan di pulau itu. Sehingga dibuatlah sumur untuk jadi sumber air.  

"Kami menyebut sumur ini 'Sumur Raja'. Dari dulu hingga sekarang, airnya tidak pernah kering.  Mau kemarau panjang bagaimana pun airnya tetap ada," ungkap Marhaing kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2019). 

Baca juga: Kisah Warga Pulau Ende, Turun Temurun Terpaksa Minum Air Sumur yang Rasanya Asin

Marhaing mengungkapkan, setiap musim kemarau, ribuan warga dari tiga desa yakni Desa Kojagete, Desa Kojadoi, Desa Parumaan, mengandalkan air di sumur tua itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Warga menganggap sumur tua itu adalah penyelamat dahaga bagi penduduk. Meski ditimba setiap hari, air sumur tua itu malah bertambah terus. 

Seluruh warga di tiga desa itu diwajibkan menjaga kebersihan sekitar sumur. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com