Setelah pertukaran terjadi, dua sandera, yakni Bripka Damianus Hera dan istri, menjalani perawatan intensif di Puskesmas Wulanggitang akibat trauma atas kejadian tersebut.
Anggota BKO Polres Flotim sebanyak 34 anggota dipimpin Kabag Ops Polres Flotim AKP Abdurahman Aba Mean, anggota Brimob Maumere, dan Kodim 1624 Larantuka bertindak cepat mengamankan situasi.
Melihat penambahan jumlah aparat, warga Suku Tukan saat ini sudah membubarkan diri dan situasi pun kembali kondusif.
Baca juga: Ironi Pendidikan di Flores, 9 Tahun Siswa SD Belajar di Bangunan Darurat yang Reyot
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abraham membenarkan terjadinya insiden antara warga dengan polisi pada Selasa (19/11/2019).
Ia menjelaskan, rencananya pada Selasa ini pihak PT Rerolara Hokeng mau memasang patok untuk batas tanah HGU.
Namun, pihak Suku Tukan menolak karena selama ini belum ada penyelesaian oleh pemda terkait tuntutan mereka masalah tanah ulayat Suku Tukan, yang menurut mereka ada di dalam areal HGU.
"Tadi terjadi perusakan di rumah Diosis termasuk kapela yang ada di rumah tersebut. Sementara saya sudah di lokasi dan situasi sudah kondusif," ungkap Abraham kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (19/11/2019).
Baca juga: 2 Hari Bentrok Antarwarga di Flores Timur, 1 Tewas dan 3 Luka-luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.