"Tadi terjadi perusakan di rumah Diosis termasuk kapela yang ada di rumah tersebut. Sementara saya sudah di lokasi dan situasi sudah kondusif," ungkap Abraham kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (19/11/2019).
Abraham menerangkan, saat ini Polres Flores Timur dibantu oleh Brimob 1 SST dari Maumere mengamankan lokasi agar tetap kondusif.
Baca juga: Kronologi Penyanderaan Briptu Heidar Saat Bertugas oleh Sekelompok Orang
Sementara itu, perwakilan warga Suku Tukan, Fransiskus Sura mengatakan, pihaknya mendapat informasi akan ada pemasangan patok pilar batas HGU sehingga ia sepakat menolak rencana tersebut. Pagi tadi, warga Suku Tukan pun menggelar aksi damai.
Berhubung salah satu warga ditahan di Polsek, Fransiskus mengaku pihaknya menyandera salah satu polisi yang lewat di lokasi.
Setelah negosiasi, warga yang ditahan dipulangkan. Warga yang ditahan itulah membuat situasi menjadi panas dan terjadi insiden.
Fransiskus mengatakan, saat ini pihaknya sudah kembali ke rumah karena Kapolres Flores Timur sudah mengatakan pelaksanaan pengukuran pilar batas sudah dibatalkan.
"Jika masih ada pemasangan pilar batas maka kami akan tetap melakukan aksi damai," katanya melalui sambungan telepon, Selasa malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.