CILACAP, KOMPAS.com - SM (57), ibu dari FHA (18), remaja keterbelakangan mental yang jasadnya ditemukan terkubur di pekarangan samping rumah, dahulu dikenal sebagai seorang guru.
Hal itu disampaikan oleh Daryono (50), warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi penemuan mayat FHA.
Ia mengatakan, dahulu SM diketahui bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu SMP swasta di Kroya.
"Dulu guru bahasa inggris, sekitar tahun 1990-an, tapi sudah berhenti lama. Kalau tidak salah sejak berpisah dengan suaminya," kata Daryono saat ditemui, Senin (18/11/2019) sore.
Daryono mengatakan, selepas tidak menjadi guru, SM diduga mengalami depresi.
Semenjak itu, SM bersama anaknya FHA mengandalkan bantuan dari para tetangga untuk kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Remaja Keterbelakangan Mental Ditemukan Tewas Terkubur di Pekarangan Rumahnya
"Itu yang biasa ngasih makanan Bu Nani, dia yang sering ke situ. Kalau orang laki-laki enggak pernah masuk ke rumah situ," ujar Subiantoro (62), warga lainnya.
Namun belakangan, kata Gufron (31), tetangga yang lain, SM dikenal sebagai tukang pijat. Setiap hari ada orang yang datang ke rumah untuk pijat.
"Biasanya mijat, di belakang rumah. Setiap sore ada orang yang datang pijat, yang pijat itu malah orang-orang jauh, kalau tetangga sini malah takut," ujar Gufron.
Diberitakan sebelumnya, jasad FHA (18) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pekarangan samping rumahnya.
Jasad korban ditemukan terkubur dalam lubang sedalam kurang lebih 50 centimeter.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi meringkuk terbungkus plastik transparan.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab tewasnya korban. Hingga saat ini SM belum dapat dimintai keterangan oleh polisi.
Baca juga: Ibu Remaja Keterbelakangan Mental yang Jasadnya Terkubur di Pekarangan Rumah Diduga Alami Depresi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.