Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pesawat Mendarat Darurat di Kupang karena Pilot Sakit, Pusing Berat, hingga Dikomando Kopilot

Kompas.com - 18/11/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Minggu (17/11/2019) siang, pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 dari Bandara Soekarno-Hatta terpaksa mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pesawat itu terpaksa mendarat darurat karena sang pilot, Djarot Harnanto, mengalami gangguan kesehatan.

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menyebutkan, Djarot merasa pusing berat hingga konsentrasinya terpecah dan lemas.

"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa ada gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," ujar Danang, Minggu.

Baca juga: Pilot Diduga Pingsan, Pesawat Mendarat Darurat di Kupang

 

Dikomando kopilot

Ilustrasi pilotdok Garuda Indonesia Ilustrasi pilot
Saat mengetahui pilot mengalami gangguan kesehatan, kopilot segera menginformasikan bahwa penerbangan ID-6548 akan mendarat dalam keadaan darurat.

Pesawat tersebut membawa 148 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Batik Air seri A-320 kemudian mendarat mulus di Bandara El Tari pada pukul 12.46 Wita.

Pesawat pun ditarik menggunakan mobil push back dari ujung landasan bandara menuju pelataran pesawat.

General Manager Lion Air Grup, Kupang, Rinus Zebua memastikan bahwa pilot dalam keadaan sadar dan tidak pingsan saat mendarat.

"Dari pesawat landing hingga saat ini, pilot dalam keadaan sadar," ujar Rinus kepada Kompas.com, Minggu (17/11/2019).

Pilot itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam.

Baca juga: Ini Penyebab Pilot Batik Air Dievakuasi dan Mendarat Darurat di Kupang

Sementara itu, General Manager Bandara El Tari Kupang Barata Singgih Riwahono mengatakan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera menyelidiki penyebab pingsannya pilot pesawat Batik Air tersebut.

Ia menjelaskan, insiden itu langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari dan dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Penyebab tidak sadarkan diri pilot masih belum dapat dipastikan karena menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pungki, Buat Pesawat Aeromodelling dari Tutup Botol Parfum, Kini Raup Untung Jutaan Rupiah

 

Kirim pesawat pengganti

Ilustrasi pilot.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pilot.
Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, ke Kupang.

Hal tersebut dilakukan agar pengoperasian Batik Air tidak terganggu.

"Batik Air meminimalisasi dampak yang timbul agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu," kata Danang.

Selain itu, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penanganan pendaratan darurat pesawat Batik Air di Kupang.

"Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548," kata Danang.

Baca juga: Pilot Pingsan, Batik Air Kirim Pesawat Pengganti ke Kupang

Sementara itu, Abdul Muis, salah seorang penumpang pesawat Batik Air tujuan Kupang-Jakarta, mengatakan, jadwal penerbangan direncanakan pukul 12.50 Wita.

"Tadi saya sudah berada di ruang tunggu, tapi pesawat katanya tunda keberangkatan karena pilot pingsan," ungkap Muis.

"Karena masih menunggu penggantian pesawat, saya kemudian kembali ke rumah. Sesuai info dari maskapai, pesawat pengganti akan tiba pukul 19.00 Wita," kata Muis.

Baca juga: KNKT Selidiki Penyebab Pilot Batik Air Pingsan Saat Penerbangan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Krisiandi, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com