Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kolam Renang Rp 1,5 Miliar Ridwan Kamil Jadi Sorotan, Ini Faktanya

Kompas.com - 16/11/2019, 13:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, akhirnya angkat bicara terkait polemik proyek kolam renang pribadi senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinasnya.

Emil menjelaskan, kolam renang tersebut untuk membantu proses terapi kaki kirinya yang cedera.

Penjelasan itu menampik anggapan yang telah beredar di masyarakat jika proyek itu telah menghambur-hamburkan uang negara.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Gubernur Jawa Barat bantah hamburkan uang negara

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberikan pendapat terkait Prakarsa Raperda Pasar Pusat Distribusi oleh DPRD Jabar dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (15/11/19).
DOK. Humas Pemerintah Jawa Barat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberikan pendapat terkait Prakarsa Raperda Pasar Pusat Distribusi oleh DPRD Jabar dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (15/11/19).

Emil segera membantah proyek kolam renang tersebut bersifat menghamburkan uang negara. Alasannya, semua fasilitas yang dibangun sudah sesuai kebutuhan.

"Jadi tujuannya itu, pertama tidak menghambur-hamburkan uang negara sesuai kebutuhan. Kedua yang namanya urusan Pakuan akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan bersejarah yang harus dirawat disempurnakan," tambahnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini proyek kolam renang di rumah dinas Ridwan menjadi sorotan. Proyek kolam renang pribadi senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinasnya ( Gedung Pakuan).

Pria yang akrab disapa Emil itu beralasan, fasilitas kolam renang itu dibuat untuk proses terapi kaki kirinya yang cedera.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Ridwan Kamil soal Kolam Renang Rp 1,5 Miliar

2. Terapi kaki kiri yang cedera

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membakar ikan bakar bersama warga Bandung dalam kampanye gemar makan ikan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (2/11/2019).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membakar ikan bakar bersama warga Bandung dalam kampanye gemar makan ikan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (2/11/2019).

Proyek kolam renang pribadi senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinasnya (Gedung Pakuan).

Pria yang akrab disapa Emil itu beralasan, fasilitas kolam renang itu dibuat untuk proses terapi kaki kirinya yang cedera.

"Jadi penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan, kebutuhannya sangat nyata, kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya tetap fit, sebagai gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari atau loncat-loncat, harus terapi dengan namanya berenang. Maka dalam rutinitas masterplan perbaikan yang namanya Pakuan saya arahkan dan setujui membuat kolam yang tidak terlalu besar," tutur Emil seusai rapat paripurna di gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: 3 Anaknya Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Rudi: Kalian Harus Tanggung Jawab

3. Pertimbangan revitalisasi gedung

Ridwan Kamil menjelaskan alasan pembangunan kolam renang senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinasnya, usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Jabar, Jumat (15/11/2019).KOMPAS.com/ DENDI RAMDHANI Ridwan Kamil menjelaskan alasan pembangunan kolam renang senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinasnya, usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Jabar, Jumat (15/11/2019).

Selain masalah cedera kaki, Ridwan mengatakan, proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan mengingat hampir 20 tahun gedung bersejarah itu tak dipermak.

Terlebih lagi, menurut Ridwan, bangunan tua itu sudah berusia hampir 200 tahun. Ukarannya pun besar, seluas 2,3 hektar.
Penambahan fasilitas pun lumrah dilakukan, seperti yang pernah dibangun oleh beberapa gubernur sebelumnya.

"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, saking besarnya, di zona olahraga itu ada lapangan tenis, lapangan basket, dan lain sebagainya. Ada juga Pak Aher membuat dulu macam-macam. Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi, yang ada hanya perawatan saja," paparnya.

Baca juga: Ini Alasan Ada Kolam Renang di Rumah Dinas Ridwan Kamil

4. Mengaku tak hafal rincian anggaran

 

Ilustrasi anggaranshutterstock Ilustrasi anggaran

Ridwan mengaku tak mengetahui detail nilai proyek kolam renang yang mencapai Rp 1,5 miliar.

"Saya enggak hafal detailnya karena mata anggaran yang ada di Pakuan itu banyak. Kalau mau detail, tanya kontraktornya. Kan anggarannya itu ada buat ngaspal, perbaikan, jadi anggaran itu satu, tapi kegiatannya banyak di dalamnya. Dari banyak itu salah satunya membuat kolam," jelasnya.

Baca juga: DPRD Jabar: Kolam Renang Rp 1,5 Miliar di Rumdin Ridwan Kamil Menyakiti Masyarakat

5. Proyek kolam renang dianggap sebagai preseden buruk

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima penghargaan Innovative Government Award beberapa waktu lalu. Dok. Humas Pemdaprov Jawa Barat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima penghargaan Innovative Government Award beberapa waktu lalu.

Sementara itu, seorang pengamat politik yang juga direktur Indo Strategi, Arif Nurul Iman menilai, pembangunan kolam renang pribadi Gubernur Jawa Barat itu menjadi preseden buruk.

Selain itu, proyek tersebut mencerminkan politik anggaran yang tidak memiliki sensitivitas terhadap rakyat.

Menurut Arif, persoalan masyarakat Jawa Barat masih menumpuk seperti kemiskinan, pendidikan dan infrastruktur.

"Artinya, anggaran yang dibuat untuk kolam renang pribadi seharusnya bisa diperuntukkan untuk membiayai persoalan-persoalan tersebut. Ini menandakan politik anggaran belum bisa sepenuhnya untuk kepentingan publik, melainkan juga untuk memenuhi hasrat kepentingan elite," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Soal Kolam Renang Ridwan Kamil, Pengamat: DPRD Jabar Jangan Hanya Jadi Tukang Stempel

(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com