SERANG, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang terjadi di Kota Serang, Banten. Hujan yang turun sekitar pukul 13.00 WIB itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang.
Salah satu warga Serang Rifa'i menuturkan sebelum hujan terjadi, perubahan cuaca yang drastis dari panas terik menjadi gelap dan muncul petir.
"Hujannya hanya sekitar satu jam, tapi disertai angin kencang, saya sampai takut, karena banyak pohon roboh, ada yang menimpa kendaraan juga," kata Rifa'i dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (13/11/2019).
Baca juga: Pemkab Bojonegoro Akan Bantu Warga Korban Angin Kencang dan Hujan Es
Rifa'i yang tengah berada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) mengatakan, setidaknya terdapat lebih dari delapan pohon tumbang di beberapa titik depan perkantoran dinas di KP3B.
Selain pohon tumbang, kata dia, sempat terjadi hujan es. Butiran es sebesar kerikil, kata dia, turun disela-sela hujan badai.
Selain di KP3B, pohon tumbang juga terjadi di sejumlah titik di Kota Serang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pohon tumbang terjadi di Kawasan Cipocok Jaya, Legok dan Palima.
Baca juga: Hujan Intensitas Sedang dan Lebat Diprediksi Berlangsung Selama Seminggu ke Depan
Menurut penuturan warga Serang lainnya, Fakih mengatakan pohon tumbang menutupi jalan raya menyebabkan lalu lintas lumpuh terjadi di daerah Palima. Sedangkan di Kawasan Sempu, satu kanopi toko roboh menutup jalan raya.
"Pohon tumbang di depan Kejati Banten, dan di kawasan Palima. Kondisi lalu lintas sempet macet parah," kata Fakih
Prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Serang Rofikoh menjelaskan, hujan badai yang terjadi di Kota Serang merupakan fenomena umum yang terjadi saat ini.
Terlebih, kata dia, bulan Oktober dan November 2019 merupakan masa peralihan musim dari kemarau ke hujan disertai angin kencang.
"Kami sudah menginformasikan tentang peringatan dini angin kencang. Masyarakat tetap waspada," kata Rofikoh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.