Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Soal Angin Kencang hingga Hujan Es di Bojonegoro: Biasa Terjadi Saat Pancaroba

Kompas.com - 12/11/2019, 21:44 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Dua kali Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilanda bencana angin kencang pada Sabtu (9/11/2019) dan Senin (11/11/2019) kemarin.

Bahkan pada hari Sabtu, juga sempat disertai dengan fenomena hujan es.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi (Kapoksi) BMKG Tuban, Zumrotul, bencana angin kencang maupun puting beliung memang kerap terjadi pada saat pancaroba.

Karena pada fase ini menjadi peralihan dari musim hujan menuju kemarau maupun sebaliknya, dari musim kemarau menuju penghujan seperti saat ini.

"Cuaca buruk memang rentan terjadi saat pancaroba, seperti angin kencang. Karena masa transisi dari musim kemarau ke hujan, pasti seperti ini," ujar Zumrotul saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Bencana Angin Kencang di Bojonegoro Meluas, 1.445 Rumah Warga Rusak

Sesuai dengan prakiraan dari BMKG Tuban, pancaroba di wilayah Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan beberapa kota lain yang berdekatan diprediksi akan berlangsung sampai akhir bulan ini hingga awal Desember 2019 mendatang.

"Kalau yang di bagian utara Tuban itu sampai awal Desember. Tapi kalau yang di selatan berdekatan dengan Bojonegoro itu bisa sampai akhir November. Sebab menurut prediksi, akhir November itu sudah masuk musim penghujan," kata dia.

Hujan es

Selain angin kencang, masih kata Zumrotul, pancaroba juga bisa menyebabkan fenomena hujan es. Salah satunya seperti yang sempat terjadi di Bojonegoro pada akhir pekan kemarin.

"Itu (fenomena hujan es) umum terjadi saat pancaroba. Kami juga sudah mengirim himbauan kepada masyarakat, supaya waspada akan cuaca buruk yang mungkin terjadi selama pancaroba," ucap dia.

Sebelumnya, BMKG Juanda Surabaya juga sudah sempat merilis mengenai fenomena hujan es yang terjadi di Bojonegoro pada akhir pekan kemarin. Hal itu dikarenakan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan, dengan suhu puncak awan mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.

Tidak hanya menimbulkan fenomena hujan es, awan cumulonimbus yang terbentuk saat pancaroba juga dapat memicu cuaca buruk atau ekstrem, seperti adanya angin kencang atau puting beliung.

Baca juga: Hujan Es dan Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bojonegoro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com