Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Senior Tendang Kemaluan Mahasiswa Unitas yang Tewas | Viral Guru Mengajar Pakai Helm

Kompas.com - 13/11/2019, 05:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Saat seka ulang kasus tewasnya mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Sumsel, terlihat jelas ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh 3 tersangka.

Mereka adalah senior Menwa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Palembang.

Di salah satu adegan terlihat salah satu tersangka menendang kemaluan korban dari belakang saat korban hendak beraktivitas di pagi hari.

Sementara itu di Klaten, viral foto seorang guru mengajar menggunakan helm di kelas. Selain guru, di foto tersebut terlihat kondisi plafon yang rusak.

Foto itu pertama kali diunggah akun Twitter @smpn3bayat pada Minggu (10/11/2019).

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Senior tendang kemaluan mahasiswa Unitas yang tewas

Ketiga tersangka R, IK dan KI melalkukan reka adegan saat kegiatan diksar menwa tanggal 16 Oktober lalu yang menyebabkan Muhammad Akbar meninggal dunia karena dugaan tindakan kekerasan para tersangkaAMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG Ketiga tersangka R, IK dan KI melalkukan reka adegan saat kegiatan diksar menwa tanggal 16 Oktober lalu yang menyebabkan Muhammad Akbar meninggal dunia karena dugaan tindakan kekerasan para tersangka
Saat Reka ulang kasus tewasnya Muhammad Akbar, mahasiswa Unitas Palembang saat Diksar Menwa, terlihat jelas ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh tiga tersangka.

Mereka adalah senior Menwa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Palembang.

Ketikareka ulang ada adegan salah satu tersangka menendang kemaluan korban dari belakang saat korban hendak beraktivitas di pagi hari.

Korban bahkan sempat terguling di lapangan sambil memegang kemaluannya karena kesakitan.

Ada juga adegan kaki dan tubuh korban diikat dengan tali tambang oleh salah satu senior.

Namun, menurut pelaku yang mengikat, tindakan itu dilakukan untuk meluruskan kaki korban yang keram dan tidak bisa berjalan.

Baca juga: Kemaluan Mahasiswa Unitas Palembang yang Tewas Dianiaya 3 Senior Sempat Ditendang, Kaki Diikat Tali Tambang

 

2. Suami racuni istri yang hamil 8 bulan

Ilustrasi racun.Shutterstock Ilustrasi racun.
AS (35) meracuni meracuni M, istrinya yang hamil 8 bulan dengan mencampur empat bungkus racun tikus dengan minuman penyegar.

Beruntung nyawa M dan bayi dalam kandungannya selamat. Saat dilarikan ke rumah sakit, dokter langsung melakukan operasi caesar untuk menyelamatkan bayi.

Sehari-hari, M bekerja sebagai PSK. Ia dijual oleh suaminya untuk menutupi utangnya.

Kepada polisi AS mengaku meracuni istrinya karena cemburu saat istrinya mengaku memiliki hubungan dengan pria lain di tempat kerjanya.

AS bahkan menuduh bayi dalam kandungan M bukan anaknya.

Baca juga: Tragis, Perempuan ini Dijual Jadi PSK dan Diracun Suaminya Saat Hamil 8 Bulan

 

3. Guru pedalaman cerita kondisi sekolah di Papua

Kondisi anak-anak di Kampung Kaibusene, Mappi, Papua.IRSUL PANCA ADITRA Kondisi anak-anak di Kampung Kaibusene, Mappi, Papua.
Surat yang berjudul "Ibu Guru, Kami Takut Meja Patah" tersebut ditulis oleh Diana Cristiana Da Costa Ati, salah satu Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.

Saat dihubungi Kompas.com, Diana membenarkan surat terbuka tersebut dia tulis untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada hari Kamis (7/11/2019).

Dalam suratnya, Diana menceritakan begitu mirisnya kondisi gedung sekolah dan fasilitas bagi para siswa di pedalaman Mappi.

Diana menjelaskan, suatu ketika, ada seorang anak mencoba duduk, tetapi bangku tersebut roboh seketika. Diam-diam mereka sepakat untuk duduk di lantai. Saat hendak menulis di meja, mejanya bergoyang.

"Ibu guru, kami takut meja patah, kata seorang murid. Tidak lagi peduli pada meja dan bangku. Kami semua duduk melantai sambil belajar menulis abjad," tutur Diana dalam suratnya itu.

Baca juga: Ini Kondisi Sekolah di Papua yang Ditulis dalam Surat untuk Mendikbud Nadiem

 

4. Guru mengajar pakai helm

Bangunan SMPN 3 Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bangunan SMPN 3 Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2019).
Di Klaten, viral foto seorang guru mengajar menggunakan helm di kelas. Selain guru, di foto tersebut terlihat kondisi plafon yang rusak.

Foto itu pertama kali diunggah akun Twitter @smpn3bayat pada Minggu (10/11/2019).

Kepala Sekolah SMPN 3 Bayat Chaterina Supartini membenarkan bahwa ada seorang guru yang mengajar di kelas 7C dengan memakai helm.

Saat itu, guru tersebut sedang mengajar mata pelajaran Seni dan Budaya.

"Sudah saya klarifikasi. Itu guru Seni dan Budaya," kata Chaterina saat ditemui Kompas.com di sekolah setempat, Senin.

Meski atap plafon nyaris runtuh, jelas Catherina, tidak sampai mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa di kelas.

Baca juga: Viral, Guru Mengajar Pakai Helm karena Atap Plafon Ruang Kelas Nyaris Runtuh

 

5. Pemutaran film di Bandar Lampung dihentikan

Sejumlah massa ormas keagamaan mendatangi Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) dan menghentikan pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku yang ditaja oleh Klub Nonton, Selasa (12/11/2019). Massa ormas keagamaan menilai film itu mempromosikan isu LGBT.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Sejumlah massa ormas keagamaan mendatangi Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) dan menghentikan pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku yang ditaja oleh Klub Nonton, Selasa (12/11/2019). Massa ormas keagamaan menilai film itu mempromosikan isu LGBT.
Pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Nugroho di Bandar Lampung dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas keagamaan, Selasa (12/11/2019) siang.

Massa anggota ormas datang saat pemutaran film berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks PKOR Way Halim, sekitar pukul 13.00 WIB.

Pemutaran film tersebut digelar oleh Klub Nonton.

Ormas tersebut menilai, film yang mewakili Indonesia pada Piala Oscar 2020 itu mengandung unsur lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta dikhawatirkan merusak moral generasi muda.

Ketua Klub Nonton Nada Bonang membenarkan bahwa pemutaran film itu dihentikan secara paksa saat sedang berlangsung.

“Ya, dihentikan secara paksa saat pemutaran sesi pertama tadi,” kata Nada.

Baca juga: Pemutaran Film Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa di Bandar Lampung

SUMBER: KOMPAS.com (Amriza Nursatria, Labib Zamani, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba, Khairina, Michael Hangga Wismabrata, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com