Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Guru Mengajar Pakai Helm karena Atap Plafon Ruang Kelas Nyaris Runtuh

Kompas.com - 12/11/2019, 15:52 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Atap plafon ruang kelas 7C Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, rusak. Bahkan, atap plafon itu nyaris runtuh.

Bahkan seorang guru mengajar sambil mengenakan helm.

Rusaknya atap plafon ruang kelas itu sempat ramai dan viral di media sosial (medsos) setelah diunggah di akun Twitter @smpn3bayat pada Minggu (10/11/2019).

Selain memperlihatkan foto atap plafon ruang kelas rusak, unggahan di Twitter itu juga memperlihatkan seorang guru yang sedang mengajar di ruang kelas itu dengan memakai helm.

Baca juga: Polda Jatim Tetapkan Dua Tersangka Kasus Gedung Sekolah Ambruk di Pasuruan

Kepala Sekolah SMPN 3 Bayat Chaterina Supartini membenarkan bahwa ada seorang guru yang mengajar di kelas 7C dengan memakai helm. Saat itu, guru tersebut sedang mengajar mata pelajaran Seni dan Budaya.

"Sudah saya klarifikasi. Itu guru Seni dan Budaya," kata Chaterina saat ditemui Kompas.com di sekolah setempat, Senin.

Meski atap plafon nyaris runtuh, jelas Catherina, tidak sampai mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa di kelas.

Adapun penyebab plafon ruang kelas itu rusak karena kondisi tanah yang tergolong labil. Sebab, tanah bangunan sekolah merupakan bekas persawahan.

"Memang benar ada beberapa titik kerusakan itu. Sebetulnya, atap plafon itu masih nyantol (terpancang paku). Daripada nanti mengganggu KBM, kami lepas semua atap plafon ruangan itu," terang dia.

Dia menyampaikan, SMPN 3 Bayat berdiri tahun 2003. Selama ini belum pernah sama sekali perbaikan atau renovasi, termasuk atap plafon ruangan kelas 7C yang nyaris runtuh.

Terkait rusaknya atap plafon ruangan kelas 7C itu, kata Chaterina, pihaknya sudah mengajukan bantuan perbaikan untuk ruangan kelas 7C tersebut ke dinas terkait. Perbaikan itu rencananya dilakukan menggunakan anggaran tahun 2020.

"Sudah saya ajukan rehab ruang kelas. Tidak hanya atap plafon, tapi juga tegelisasi, tembok yang mungkin bengkak. Karena tanahnya di sini labil," ujar dia.

Baca juga: Gedung Sekolah Ambruk di Pasuruan, Polisi Periksa Pemborong, Tukang, hingga Pejabat Dinas Pendidikan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 3 Bayat, Romi Fitriyanto, menambahkan, gerak tanah membuat plafon ruang kelas 7C tersebut terlepas dari paku.

Daripada membahayakan keselamatan siswa saat mengikuti KBM, atap plafon asbes tersebut semuanya dilepas.

"Ini karena kemarau panjang. Tanah bangunan bekas persawahan sehingga struktur tanahnya gerak (labil)," tutur dia.

Romi menjelaskan, pihaknya telah merencanakan perbaikan terhadap atap plafon ruang kelas 7C, tetapi masih menunggu musim hujan tiba.

"Hanya ruang kelas 7C yang rusaknya cukup parah. Lainnya tidak ada," tambah Romi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com