Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Tetapkan Tersangka Aksi Anarkistis Saat Razia Tambang di Babel

Kompas.com - 07/11/2019, 15:31 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Insiden penertiban tambang yang berakhir anarkistis di Desa Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, berbuntut panjang.

Anggota DPRD Kepulauan Bangka Belitung menyayangkan sikap kepolisian yang belum menetapkan satu pun tersangka.

"Ada apa ini. Wagub sebagai simbol daerah diserang dan kendaraan dirusak, tapi belum ada tersangkanya," kata Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Bangka Belitung Adet Mastur saat rapat koordinasi antar instansi, Kamis (6/11/2019).

Baca juga: Penertiban Tambang yang Diwarnai Anarkistis di Babel, Polisi Periksa 10 Saksi

Dia berharap, kepolisian segera mencari pelaku dan menegakan proses hukum. Langkah damai, kata Adet, dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan daerah.

"Nanti ada aksi bakar-bakar, aparat diserang. Kemudian damai, ini bahaya," ujar dia.

Menurut Adet, upaya penertiban yang dilakukan pemerintah daerah telah sesuai jalur, karena tambang liar berada di kawasan hutan lindung.

Anggota Komisi I DPRD Nico Plamonia juga mendesak aparat agar segera memproses hukum pelaku.

"Sejak tanggal 2 kejadiannya, sampai sekarang pelakunya tidak diketahui. Padahal sudah ada yang terluka," sebut Nico.

Wakil Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Slamet mengakui belum adanya penetapan tersangka.

 

Rapat koordinasi terkait penertiban tambang ilegal di kantor DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (6/11/2019). KOMPAS.com/HERU DAHNUR Rapat koordinasi terkait penertiban tambang ilegal di kantor DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (6/11/2019).

Menurut Slamet, polisi masih menghimpun keterangan saksi dan penyelidikan.

"Kami tetap memproses kejadian itu," ujar Slamet yang hadir saat rapat koordinasi di DPRD.

Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung Didit Srigusjaya meminta akar permasalahan segera diungkap.

Satuan Polisi Paamong Praja (Pol PP) juga diminta selalu berkoordinasi dalam setiap operasi penertiban.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Abdul Fatah mengatakan, dia turun ke lapangan karena ingin memantau langsung aktivitas tambang.

"Ketika itu penertiban semua petugas tangan kosong. Lalu ada yang menyerbu masuk sehingga cepat kocar-kacir," kata Abdul.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas Pol PP terluka di bagian kepala dan tangan dalam razia wilayah tambang.

Sementara itu, tujuh kendaraan operasional dirusak massa yang emosional setelah melihat peralatan tambang mereka dibongkar.

Abdul Fatah yang hadir dalam operasi penertiban sempat terkepung massa.

Baca juga: Sempat Terkepung Saat Penertiban Tambang, Ini Kata Wagub Babel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com