Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Mat Suri Tinggal di Rumah Berdinding Terpal dan Sarung Bekas

Kompas.com - 07/11/2019, 05:47 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

"Saya bisa beli atap asbes, semen dan kawat. Bahan-bahan itu saya buat pondasi dan tiang penyangga rumah. Pembangunannya dibantu tetangga dengan gotong royong tanpa biaya," ungkap Mat Suri.

Setelah rumahnya tegak berdiri bagian atapnya saja, sampai sekarang Mat Suri belum bisa melanjutkan kembali. Dindingnya hanya ditutupi dengan terpal dan kain bekas.  Daun pintunya terbuat dari bambu.

Tempat tidurnya menyatu dengan tanah. Antara alas tidur dengan tanah, hanya dibatasi dengan anyaman bambu.

"Kalau siang kadang tidur di dalam rumah. Tapi kalau malam, kadang di surau kadang di rumah. Termasuk anak-anak," ungkap Sami.

Setelah Mat Suri sakit-sakitan, Sami memilih bekerja serabutan. Apapaun yang diminta oleh tetangganya untuk dikerjakan, asalkan ada upahnya semuanya dikerjakan. Termasuk mencangkul ladang dan memetik daun tembakau.

"Saya tidak pilih-pilih pekerjaan. Yang penting ada upahnya. Kalau tidak begitu, keluarga saya tidak bisa bertahan hidup. Sebab, saya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah," tegasnya.

Beberapa warga yang ikut prihatin dengan kondisi keluarga Mat Suri, membantu kebutuhan sandangnya. Seperti yang dilakukan Sugianto.

"Kalau ada tambahan rezeki, saya bantu beras dan kebutuhan dapurnya. Memprihatinkan sekali kondisi keluarga Mat Suri," ujar Sugianto.

Meskipun istri pertama Mat Suri masih hidup dan belum bercerai, Mat Suri memilih bertahan hidup dengan Sami. Alasannya, Sami sudah teruji kesabarannya meskipun hidup miskin.

"Sami cukup sabar meskipun hidup miskin. Tidak hanya sabar merawat anak-anak, kepada saya yang sudah sakit-sakitan masih sabar bertahan hidup," kata Mat Suri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com